Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

'Ain al-bhutun Wa 'Ain al-Qalb. - Sistem Peringatan Tubuh.

28 September 2024   01:02 Diperbarui: 28 September 2024   02:48 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menghargai dan mendengarkan berbagai "suara" dari tubuh kita - baik yang bersifat naluriah maupun intuitif - kita dapat mengembangkan hubungan yang lebih harmonis dengan diri kita sendiri dan lingkungan kita. Ini bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi tentang berkembang dan mencapai potensi penuh kita sebagai makhluk yang memiliki dimensi fisik dan metafisik.

Referensi

[1] Damasio, A. R. (1994). Descartes' Error: Emotion, Reason, and the Human Brain. Putnam.

[2] Chittick, W. C. (1989). The Sufi Path of Knowledge: Ibn al-Arabi's Metaphysics of Imagination. SUNY Press.

[3] Hossain, M. A. (2012). Language and the Perception of Cultural Reality: A Linguistic Analysis. Asian Social Science, 8(12), 21-26.

[4] Eliade, M. (1958). Patterns in Comparative Religion. Sheed & Ward.

[5] Lipton, B. H. (2005). The Biology of Belief: Unleashing the Power of Consciousness, Matter & Miracles. Mountain of Love Productions.

[6] Damasio, A. R. (2003). Looking for Spinoza: Joy, Sorrow, and the Feeling Brain. Harcourt.

[7] Volz, K. G., & von Cramon, D. Y. (2006). What Neuroscience Can Tell about Intuitive Processes in the Context of Perceptual Discovery. Journal of Cognitive Neuroscience, 18(12), 2077-2087.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun