Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Nullspace (Ruang Nol) di Dalam Persamaan Linear Dengan Beberapa Contoh

5 September 2024   13:57 Diperbarui: 5 September 2024   16:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dari sistem persamaan, atau jumlah vektor basis yang diperlukan untuk melengkapi basis dari ruang vektor yang ada.

Kesimpulan:
Tanpa informasi lebih lanjut tentang sistem persamaan yang lebih besar, kita tidak dapat menentukan secara pasti "nilai jumlah yang tidak terintegrasi". Yang kita tahu hanya:
1. Dari persamaan yang diberikan, x = 1
2. x adalah vektor yang tidak terintegrasi dalam sistem yang lebih besar

Untuk mendapatkan jawaban yang lebih spesifik, kita memerlukan informasi tambahan tentang sistem persamaan linear yang lengkap dan dimensi ruang vektor yang terlibat.

Maka, analogi berikutnya, adalah :

Nullspace dari sebuah matriks A adalah himpunan semua vektor x yang memenuhi persamaan Ax = 0, di mana 0 adalah vektor nol.

Contoh 1: Sistem Persamaan Linear Sederhana

Misalkan kita memiliki sistem persamaan linear:
2x + y = 0

Kita bisa menulis ini dalam bentuk matriks:
[2 1][x] = [0]
      [y]   [0]

Untuk menemukan null space, kita perlu menemukan semua nilai x dan y yang memenuhi persamaan ini.

Dari persamaan 2x + y = 0, kita bisa menulis y = -2x

Jadi, setiap vektor dalam bentuk x[-2] akan berada dalam null space.
                                    [ 1]
Null space dari sistem ini adalah garis lurus yang melalui titik asal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun