Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nawa-Cita yang Melunak: Menutup Lembaran Lama Rezim-Membuka Lembaran Baru Demokrasi

19 Agustus 2024   06:27 Diperbarui: 19 Agustus 2024   07:17 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, prinsip gotong royong dapat diaplikasikan dalam konteks ekonomi digital melalui platform crowdfunding untuk proyek-proyek sosial. Pada sektoral pendidikan lebih berbasis karakter dan budaya sebagai sistem pendidikan perlu direformasi untuk tidak hanya fokus pada pengetahuan akademis, tetapi juga pembentukan karakter yang berakar pada nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal. Kurikulum yang menggabungkan sejarah, seni, dan filsafat Indonesia dapat memperkuat pemahaman dan apresiasi terhadap identitas nasional.

Bagaimana dengan Kebudayaan?

Diplomasi Budaya dan Soft Power yang telah seharusnya menjadi sumberdaya aktif mendorong Indonesia untuk lebih aktif mempromosikan budayanya di kancah internasional. Ini bukan hanya sebagai strategi diplomasi, tetapi juga untuk memperkuat rasa bangga nasional. 

Festival film Indonesia, pameran seni, atau pertukaran budaya dapat menjadi sarana efektif untuk ini. Perihal, Inovasi dalam pelestarian budaya tentu dengan, memanfaatkan teknologi untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya. Misalnya, pengembangan aplikasi yang memperkenalkan ragam bahasa daerah, atau museum virtual yang memamerkan artefak sejarah Indonesia.

Halo ekonomi Indonesia?

Hal yang termasuk, sebagai poin dalam topik kesimpulan ini, yakni, dalam rangka pembenahan sektor ekonomi, dan juga dalam arti, yang memuat pengertian dari penguatan ekonomi kreatif berbasis budaya  yang dapat diterjemahkan sebagai, upaya mendorong industri kreatif yang mengangkat unsur-unsur budaya lokal, seperti fashion yang terinspirasi motif batik atau game yang mengadaptasi cerita rakyat Indonesia. Ini tidak hanya memperkuat identitas nasional tetapi juga menciptakan peluang ekonomi.

re-generasi nilai identitas?

Dialog Antar-Generasi, hal ini dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan nilai antara generasi tua dan muda. Program mentoring, festival budaya lintas generasi, atau proyek dokumentasi sejarah lisan dapat menjembatani kesenjangan generasi dan mentransmisikan nilai-nilai penting. 

Sementara, dari segi Kebijakan Inklusif dan Multikulturalisme, perlunya upaya mengakui dan merayakan keberagaman Indonesia sebagai kekuatan, bukan kelemahan. Kebijakan yang mendorong toleransi dan pemahaman antar-budaya akan memperkuat kohesi sosial dan identitas nasional yang inklusif.

Dan, di sampin itu beberapa hal juga termasuk:
Revitalisasi Ruang Publik, demi, menciptakan lebih banyak ruang publik yang mencerminkan identitas dan nilai-nilai Indonesia. Taman kota dengan elemen arsitektur tradisional atau pusat komunitas yang menampilkan seni lokal dapat menjadi tempat interaksi sosial yang memperkuat ikatan komunal.
Literasi Media dan Kritis, dengan meningkatkan kemampuan masyarakat, terutama generasi muda, dalam menyaring informasi dan pengaruh eksternal. Ini termasuk pendidikan tentang cara mengevaluasi sumber informasi, memahami bias media, dan berpikir kritis terhadap konten yang dikonsumsi. Keterampilan ini penting untuk mempertahankan nilai-nilai dan identitas nasional di era informasi yang sangat terbuka. 

Juga, Penguatan Institusi Budaya, yang memperkuat dan memodernisasi institusi-institusi budaya seperti museum, perpustakaan, dan pusat kesenian. Institusi ini harus menjadi tempat yang dinamis dan interaktif, yang tidak hanya melestarikan warisan budaya tetapi juga menginterpretasikannya dalam konteks kontemporer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun