Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Skeptisisme dan Positivisme

13 Juni 2024   11:36 Diperbarui: 13 Juni 2024   11:38 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

   - Berakar dari pemikiran Auguste Comte, yang dianggap sebagai bapak positivisme.

   - Mengutamakan pendekatan ilmiah dan empiris dalam memperoleh pengetahuan.

   - Menekankan pentingnya observasi dan eksperimen untuk memahami fenomena alam dan sosial.

2. Populer Positivisme:

   - Positivisme populer di kalangan ilmuwan dan akademisi karena menawarkan metode yang sistematis dan terukur.

   - Berkembang pesat di bidang sains alam, terutama dalam ilmu fisika, kimia, dan biologi.

   - Mempengaruhi perkembangan ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, ekonomi, dan psikologi.

3. Asumsi Dasar Nilai Kebudayaan Positivisme:

   - Realitas objektif dapat diketahui melalui pengamatan dan pengukuran yang cermat.

   - Hanya pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah yang dapat dianggap valid dan benar.

   - Pemisahan yang tegas antara fakta dan nilai, serta antara subjek dan objek penelitian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun