Sementara,
puntung-puntung sisa
dan kedalaman suara
Ombak lautan yang mengudara :
Silih berganti mendebur karang-karang
Sepi dalam ilusi dan bukan puisi
4)
Dini hari
Dunia makin kosong
Di dalam larutnya sunyi
Dan juga sepi
5)
Dini hariÂ
Dan tawamu tak di sisiku lagi
Terkadang aku diterkam
Pertanyaan-pertanyaan dan Sepia
Menjadi risau oleh kehadiran
diri sendiri di dunia
Sejak beranjak berbagai arti dari arti
Kemudian kemudi aku letakan
Di atas meja : terhampar catatan hari-hari
Tak bersamamu lagi.
B. Lampung, 7 Febuari 2024.
A.W. al-faiz.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H