Sebagai kesimpulannya adalah siapa yang benar-benar mengenal dan memahami secara mendasar dan empiris akan halnya medan rintangan dititik awal mebuju titik berikutnya tersebut sebagai tujuan sebagai jaminan keselamatan semua awak bahtera, sementara hal itu masih dalam fiksi dalam pengertian menuju keadaan realitas dalam kenyataan yang sesungguh-sungguhnya sebagai nalar teologis keyakinan kita akan suatu hal di luar kehidupan manusia sebagai kehidupan yang lain. Yang secara adil tidak akan kita katakan untuk dapat diterima sebagai pendunian tuhan, yang berada pada supra, atau di luar kehidupan manusia untuk tidakwrendahkan tuhan dalam pendunian sosoknya dapam menetukan upaya mansuia menuju kebahagian.
Maka, tidak ada kesimpulan yang lantas final selain parameter yang manusia itu finalkan sebagai transendensi dari irasionalitas kita. Untuk mencapai kenyataan yang rasional. Di tengah era zaman politik sekarang ini. Menjadi statis akan ketiga kriteria dan tipologi hal tersebut di atas.
B. Lampung, 17 Januari
A.W. al-faiz (konci Inggris).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H