Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dzatu Rabbihi

26 Desember 2023   07:25 Diperbarui: 26 Desember 2023   07:53 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

: Bulan kosong pada shaf di saat tenggelam malam mula laru dalam senjakala purnama. Pada orbit benda-benda angkasa malam hari.

Dan, siang bolong Babilonia:

Di bawah terik matahari memantul bijaksana pada cermin -
Pada kawah-kawah rembulan
Panorama malam berbintang
Srigala dan burung elang berpijar matanya
Menerangi landasan tubuh ghaib
Dari aksara semangatmu.

Ketika larik selarik bibirmu lirih
Memanggil nama yang baik :
Pada jiwaku.

Sebab, sabdamu, berada, rendah pada kakiku tak membuatmu mulia sebagai suatu kepasrahan - dan sikap berserah diri. Juga jika sebaliknya kakimu, berada di atas kepalaku, tak membuatmu sombong atau jadi tinggi di antara yang langit dan awan hujan yang lainnnya. Dan bumi sebagai ibu yang menumbuhkan nasibmu. Yang tak terlupa di dunia.

Sementara, setidaknya,

"Aku, mungkin, adalah, seekor babi dengan gaun tapis adat di tepi penderitaan, dari gambar kehidupan dan cara, yang buruk - pada lukisan hidup kemanusian kita." Dari 13 busana, yang kita cuma-cuma Pat-Kay (pakai).


Bandar Lampung, 25 Desember 2023.
A.W. al-faiz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun