Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Cinta Berbahan Dasar Minyak Goreng

3 Oktober 2023   00:52 Diperbarui: 3 Oktober 2023   00:57 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Cinta Berbahan Dasar,

Minyak Goreng.

             Kesedihan yang membawanya, pada sabtu itu, menuju rumah makan dengan segenap cinta dari sang koki yang memasak masakan di resto itu. Saat, hari semakin, kosong cintanya terlepas bagai daging terlepas dari tulang, atau daging yang terlepas dari daging. Saat, gigi menyentuh sehamparan lunak daging dengan minyak jenuh yang tebal. Kesedihan terlepas namun, kesadaran terkelupas dari dilemanya, akan subtansi, kerja pikiran yang dalam kapasitas yang tinggi.

             Terasa hari membawa pesan di sebuah kebun, perkebunan sawit yang indah. Mengapung dan merosot di atas permukaan minyak goreng. Dengan suara yang parau, oleh selaput lendir yang menutupi tenggorokan ketika birahi, memuncak, ketika akal menjadi tunduk pada kentalnya, saripati dari lemak nabati. Seperti cinta seperti kacang yang ditanam di tanah yang subur.

Sebentar, saja mendidih, membuat otak menjadi nyaman. Namun, kemudian sontak matanya kemudian terpejam, dalam dan terlelap menuju kesadaran mimpi, dan jurang, yang tercipta bagi neraka dalam realitas yang keruh, oleh suasana yang emosional.

Sebuah, suara dalam bisik lembut sebelum sirna, "pergilah!, pergilah!, ke tempat yang jauh, yang tak ada minyak goreng di sana, atau di rebus saja".

Dia, pergi dalam labirin, kesadaran yang lain dan tak pernah kembali lagi. Setibanya, dalam sorot sinar pagi yang membangunkan tidurnya semalam.


A.W. Al-faiz.

Halawi.

Bandar Lampung, 3 Oktober 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun