Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puncak Himalaya & Everest

18 Agustus 2023   00:45 Diperbarui: 18 Agustus 2023   01:02 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PUNCAK HIMALAYA & EVEREST.

puisi, sabat.

Oleh : Ahmad W. Al-faiz

0/.

Orang yang pergi. Menuju tepi jurang;
Oleh, karena percaya pada lisan pembohong;
Oleh karena terpana dengan seorang yang tak melihat dan buta;
Tak jernih pikirannya bagai air; tak menghidupkan kehidupan sekelilingnya.

"Fatamorgana!" Dia ilusi di ambang hati penuh ambisi dan nafsu semata!" --

"Dia, ingin setumpuk daging!" yang segar;
Tanpa terkecuali, daging bidadari; "Dia ingin daging!"

"Mereka antri!" ;

Menyodorkan diri, menyodorkan waktu mereka, menyodorkan nyawa mereka untuk jatuh ke dalam jurang.

1/.
Kalam,
Dari sungai susu payudara Ibu; mengucapkan tangis seorang bayi, yang terbangun dari lapar, tergopoh mulutnya menyusuri sepanjang sungai dahaga. 

"Di kecupnya, luka!"
"Diminumnya, dahaga, susu!"

Terasa, sudah; rusak sebelanga nila ini, dalam hati. Karena, susu, setitik kasih untuk Rahwana Dipa. 

"Rusak kasih yang ditelan tenggelam dalam sungai putih; "keringat ayah berkulit hitam, sejernih air, dari air mata, mata air."

"Aroma tubuhnya, masih mendera cinta; dari kasih diri sendiri."

"Pulanglah, pulang!"
"Engkau ke pangkuan benih!" Tumbuh liar di puncak Himalaya dan Everest menjadi tanaman liar dari keabadian; yang tak pernah ada."

Bandar Lampung, Kamis 17 Agustus 2023.
Ahamad W. Al-faiz

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun