Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Roti Goreng dan Retorika: Rokcy Gerung (Dialog Imajiner)

12 Agustus 2023   04:09 Diperbarui: 12 Agustus 2023   04:20 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ROTI GORENG DAN RETORIKA; Rokcy Gerung. (- Dialog Imajiner -).

Di sebuah poli klinik; di ruang tunggu;

Sabay Muda;

Seorang gadis; bertanya kepada sang guru;

"Siapa yang akan kalahkan sepiring Roti Goreng seorang diri?"

'Tentu, saja lapar!" Tukas sang guru. Akan; mengalahkan sepiring Roti goreng.

Apakah, kita akan berpesta kali ini guru?

Tentu, saja kita akan mencoblos segelas air mineral dalam gelas plastik;

"Dengan akal sehat kita!"

Memilih dahaga mana dari Tuhan; 

Yang, kita Maui;

2/.

Di dalam ruang tunggu, sebuah;

Bangku, poli klinik; sang guru bersandar;

Dan, dengarlah sang dara kota;

Inilah, yang kita pilih sebagai; ruang mahal dan demi kasih, menunggu pedagang Roti Goreng tersebut; melalui kita; 

Di tengah, usia yang tak muda; dan juga;

Kata-kata dari Falahi; di pasar;

Tentang, sportypitas; serta jurus lambat; yang membuat kita mengelak;

Telak dari abilitas; dan ambiguitas;

Rasa; 

"Hati yang patah!"

3/.

Saudara se udara di Idara; di tikam sendiri dari belakang; sampai tak bisa buang hajat; 

"Sungguh; Roti, keparat!"

Bandar Lampung, 12 Agustus 2023.

El-sabat (A.W.E.).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun