Mohon tunggu...
ahmad wahidan
ahmad wahidan Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi

SEORANG TEKNISI YANG SUKA MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Memilih Pasangan Terbaik

27 Januari 2022   10:35 Diperbarui: 27 Januari 2022   10:40 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi. Hobi saya dan Lana adalah sama-sama suka mendaki. Alhamdulillah terlaksana, kami berdua mendaki Gunung Cikuray

Setiap laki-laki wajar bila memilih pasangan yang terbaik. Sama hal nya dengan saya, namun pilihan saya terkadang membuat saya terbebani. Harus mengikuti kemauan-kemauan yang saya sendiri tidak mau. Namun kembali lagi, bagaimana cara kamu mengambil keputusan. Ingin terus bersamanya atau pergi mencari yang terbaik, yang mampu menerima kekurangan dan kelebihanmu.

Saya Ahmad Wahidan, saya ingin menceritakan tentang apa yang menjadi pilihan saya. Sebelum saya menikah dengan istri saya. Saya mengenal Banyak wanita dan berteman baik dengan wanita-wanita tersebut. 

Saya tipe laki-laki yang tidak sembarangan mencari pasangan. Saya baru pacaran di umur 21 tahun. Sebut saja vela pacar pertama saya, yang memberikan kebahagiaan di hidup saya kala itu.

Vela perempuan yang sangat saya sayangi, namun kebiasaannya ke kafe kadang membuat saya jenuh. saya bukan tipe laki-laki yang gemar nongkrong di kafe dan minum kopi. Kurang lebih satu tahun saya menjalani hubungan dengannya. Namun lama-kelamaan bukannya hubungan ini semakin dekat malah sebaliknya. 

Saya merasa sudah tidak sejalan dengannya. Vela berbeda dari yang pertama saya kenal. Dia selalu memakai baju terbuka untuk pergi ke tempat-tempat malam. Dia sering mabuk dan pulang dipagi hari. itu sebabnya saya memutuskan untuk menyudahi hubungan dengannya.

Selang beberapa hari, Saya melihat di instagramnya bahwa dia memposting foto laki-laki yang ternyata pacar vela yang lainnya. sungguh saya makin benci dan memutuskan untuk tidak memikirkannya. Keputusan saya tepat untuk berhenti mencintainya. Sangatlah mudah untuk saya mencari penggantinya. 

Dengan lingkungan yang luas dan banyaknya teman wanita, saya mudah untuk akrab dan sesekali sering mengantar teman-teman wanita saya pulang dari bekerja.

Saya dulu sering dibilang Fackboy, ya mungkin karena memang saya suka jalan dengan wanita beda-beda. Padahal mereka tidak tahu tentang apa yang ada di hati saya. Biarin saja, saya tipe orang yang cuek dengan omongan orang.

Saya juga masih dengan pendirian saya memilih-milih pasangan yang terbaik buat saya nantinya. Singkat cerita, saat saya mengantar pulang teman wanita saya (sebut saja purwa) dia menunjukan hal beda. Selepas sampai rumah saya di chat dengannya dan dia berkata kalau dia suka dengan saya.

Awalnya saya tidak memiliki perasaan dengan purwa, karena purwa beda jauh dari mantan pacar saya yang pertama. Namun tidak ada salahnya saya fikir saat itu untuk mencoba menjalin hubungan dengannya siapa tahu memang dia yang terbaik. lagi pula saya rasa dia asik di ajak ngobrol. Dan dia bukan tipe wanita yang suka pakai pakaian terbuka dan ke tempat-tempat malam.

Semakin lama saya menjalani hubungan dengannya, saya merasa perasaan yang tadinya biasa saja berubah. hingga tak terasa sudah 3 tahun saya mengenalnya. Purwa sering sekali berkata kapan kita nikah? saya selalu kepikiran dengan kata-katanya. 

Namun sekali lagi saya yang memilih, Saya merasa risih dan ragu. Saya yang merasa belum puas main ditambah juga tidak punya tabungan di desak untuk menemui keluarganya di Jawa. Namun entah mengapa saya iya kan bertemu keluarganya di Jawa bersama Purwa. Mungkin karena saya juga sudah sayang dan cinta dengannya.

Bapak Purwa menyetujui untuk kami berdua menikah namun meminta sedikitnya 25 juta untuk pernikahan kami. saya pulang dengan kebingungan semakin stres dengan saya namun keadaan. Saya belum punya uang sebanyak itu. Purwa selalu memberikan semangat untuk saya bekerja lebih keras dan mencari pemasukan lebih sebagai driver ojek online. 

Saya juga sedikit demi sedikit menyicil barang-barang rumah tangga seperti tv, kulkas, mesin cuci yang ditaruh di kontrakannya. Bahkan saking sayangnya saya membelikan dia cincin, bukti saya serius dan mengikatnya sampai saya bisa menikahinya.

Purwa menjadi pilihan saya, untuk wanita yang akan mendampingi saya seumur hidup nanti. Dalam hubungan pasti ada pertengkaran-pertengkaran gak semuanya bahagia terus. 

Sama halnya dengan saya dan Purwa, akhir-akhir ini sering bertengkar. Saya merasa Purwa menutupi sesuatu dari saya. Sempat saya melihat hp nya namun tidak diberikan. Semua jelas saat saya tiba-tiba ke kontrakannya, dan melihat ada bekas ciuman di leher nya, itu banyak sekali.

Saya hancur saat itu, melihat wanita pilihan saya tega melukai saya. Dia tega bercinta dengan laki-laki lain. Purwa sempat tidak mengakui bahwa dia melakukan hal itu dengan laki-laki lain. Pertengkaran hebat  pun terjadi, dan disini purwa akhirnya mengakui dan lebih memilih laki-laki itu. 

Remuk hati saya, apa yang saya perjuangkan sia-sia. Saya salah memilih pasangan. Saya menangis depannya, saya relakan barang-barang rumah tangga tetap dengannya tapi tidak dengan cincin. Saya meminta untuk dia memulangkan cincin pemberian saya, bukti cinta saya. Saya tidak sudi cincin sakral ini berada di jarinya.

Hari-hari saya lalui dengan mengikuti kegiatan yang diadakan teman-teman saya. touring ke kota-kota yang belum pernah saya datangi. Namun itu semua tidak akan mudah menghapus ingatan saya dengan purwa. Benci itu yang saya rasa sekarang. Saya coba untuk berbaur dengan wanita-wanita lainnya namun tidak ada yang cocok. Sulit saya membuka hati kembali, saya takut merasakan hancur seperti kemarin.

Namun semua beda semenjak ada Lana, Perempuan sederhana yang saya jumpai di tempat kerja. Saya merasa seketika semangat untuk bekerja, setiap hari saya sempatkan melihat lana dari CCTV. Saya ingin sekali menyapanya namun sulit. Saya gugup tidak biasa saya rasakan dengan teman-teman wanita lainnya.

Di jam pulang kerja, bang Tugay (Teman kerja dan cerita) berada tak jauh dari Lana. Dia melihat saya yang sedang melirik ke lana. Dia iseng dengan bercandaannya, membuat saya akhirnya gerak untuk meminta nomornya. Entah mengapa saya deg-degan saat itu. 

Seperti jatuh cinta kembali. Disinilah kedekatan kami dimulai. Saya bisa merasakan dicintai dan memcintai. Apa yang saya tidak dapat di mantan-mantan saya, namun di Lana saya dapatkan. Kesetiaan, Kepeduliaan dan Hobi yang sama.
Lana pribadi yang sangat baik dibanding lainnya, ettitude tak ada bandingnya. Sosok pengertian dan peduli. Bukan hanya dengan saya, melainkan dengan keluarga saya. 

Dia setia menemani saya sebagai seorang pacar saat saya memutuskan resign dari tempat kerja dan hanya menjadi driver ojek online saya. Lana tidak pernah meminta apapun dari saya, tidak minta ke coffe shop, tidak minta dibelikan make up mahal, dan lain-lainnya. Saya memilih nya karna saya diajarkan arti kesetiaan darinya.

Dan saya putuskan untuk tidak lama-lama berpacaran dengannya. Saya sudah mendapatkan wanita yang pas dan tepat untuk saya. Lana adalah wanita terbaik yang menjadi pilihan saya untuk menemani saya hingga tua nanti. Semuanya berjalan dengan mudah tanpa hambatan apapun. Kami menikah Tahun 2020 dan akan terus bersama seperti janji saya ketika menikahinya.

Dokumentasi Pribadi. Kami menikah terlebih dahulu dengan sederhana di Bandung, 15 Desember 2020. 
Dokumentasi Pribadi. Kami menikah terlebih dahulu dengan sederhana di Bandung, 15 Desember 2020. 
Foto by Idaman Mediagraphy
Foto by Idaman Mediagraphy

Foto by Idaman Mediagraphy.
Foto by Idaman Mediagraphy.
Foto by Idaman Mediagraphy. Alhamdulillah dengan usaha dan kerja keras kami bisa menghujudkan mimpi kami menggelaresepsi pernikahan 
Foto by Idaman Mediagraphy. Alhamdulillah dengan usaha dan kerja keras kami bisa menghujudkan mimpi kami menggelaresepsi pernikahan 
Sebagai pria memilih itu sangatlah mudah, namun jadilah pria yang memilih dengan tepat. Jangan ragu dengan apa yang kamu pilih. Keraguan akan membuatmu akan terus berdiri di tempat. Putuskan dengan siapa kamu akan menjalani hari-harimu. Jangan mau untuk dipilih, Tapi kamu sendiri yang harus memilih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun