Mohon tunggu...
Ahmad Taufiq Hidayat
Ahmad Taufiq Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kenaikan PPN 12%, Langkah Strategis Pemerintah untuk Meningkatkan Tabungan dan Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Jebakan Pendapatan Menengah

21 November 2024   22:25 Diperbarui: 22 November 2024   00:48 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jember, 21 November 2024-- Kebijakan pemerintah untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% telah menjadi sorotan utama dalam pembicaraan ekonomi Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara, yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian melalui pembiayaan pembangunan infrastruktur dan program sosial. 

Peningkatan PPN menjadi salah satu instrumen yang digunakan pemerintah untuk memperbesar ruang fiskal yang dapat digunakan untuk berbagai program pembangunan. 

Namun, kebijakan ini justru menimbulkan berbagai pertanyaan, terutama mengingat kondisi Indonesia yang saat ini masih terperangkap dalam jebakan pendapatan menengah. Sejauh mana kebijakan kenaikan PPN ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta apakah kebijakan tersebut dapat mengatasi tantangan struktural yang ada?

Jebakan Pendapatan Menengah: Tantangan yang Dihadapi Indonesia

Indonesia saat ini berada pada titik kritis dalam proses transformasi ekonomi. Negara ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat dalam beberapa dekade terakhir, namun terhambat dalam mencapai status negara berpendapatan tinggi. 

Hal ini dikenal dengan istilah "jebakan pendapatan menengah" (middle-income trap), yaitu kondisi di mana sebuah negara gagal untuk naik ke tingkat pendapatan yang lebih tinggi setelah mencapai pendapatan menengah. Berada dalam jebakan ini berarti Indonesia masih menghadapi tantangan besar untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kualitas sumber daya manusia.

Salah satu alasan utama terperangkap dalam jebakan ini adalah ketergantungan pada sektor-sektor ekonomi yang padat karya dan berbasis sumber daya alam, sementara sektor-sektor yang lebih maju dan berbasis inovasi serta teknologi masih belum berkembang dengan optimal. 

Sebagai akibatnya, Indonesia harus berjuang keras untuk memacu produktivitas dan bersaing di pasar global, yang kerap kali lebih memilih negara-negara dengan sumber daya manusia yang lebih terampil dan teknologi yang lebih maju. Dalam konteks ini, kebijakan peningkatan PPN hadir sebagai upaya untuk merangsang pendapatan negara, namun juga berisiko menambah beban bagi masyarakat dan sektor-sektor ekonomi yang sedang berkembang.

Kenaikan PPN: Antara Harapan dan Kekhawatiran

Pemerintah berharap bahwa dengan menaikkan PPN, penerimaan negara akan meningkat secara signifikan. Peningkatan ini, diharapkan akan memberikan ruang fiskal yang lebih luas bagi pemerintah untuk melakukan investasi, terutama dalam sektor infrastruktur, yang merupakan fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. 

Program pembangunan infrastruktur yang lebih masif diharapkan dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan merangsang konsumsi rumah tangga, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun