Mohon tunggu...
ahmad syifas
ahmad syifas Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Pemahaman Warga Indoneisa terhadap Wawasan Nusantara

4 Januari 2023   12:36 Diperbarui: 4 Januari 2023   12:42 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perjuangan pembangunan Wawasan Nusantara masih berlangsung.Pandangan nusantara ini, antara lain, selalu mendukung persatuan, dan persatuan bangsa Indonesia harus dijaga melalui perjuangan domestik atau internasional yang gigih. Namun demikian, penting untuk mewujudkan persatuan, dan meskipun persatuan adalah wawasan sentral nusantara, itu sama sekali bukan satu-satunya yang dengan wawasan. 

Untuk memahami wawasan nusantara dan menjadikannya bagian dari seluruh aspek masyarakat Indonesia, yang terpenting adalah menanamkan rasa nasionalisme yang kaya akan bangsa kita sendiri akan seluruh potensi Indonesia dan berupaya menjaga persatuan dan persatuan kita dalam rangka menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

Dengan pengenalan ini, upaya kesadaran warga akan mengubah sikap warga negara untuk mempertahankan wilayah kedaulatan bangsanya agar generasi mendatang tidak rela jatuh ke dalam NKRI dan dikuasai oleh tetangga kita. Setiap warga negara Indonesia, termasuk pejabat negara, harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang nusantara agar kasus Sipadan dan Ligitan tidak terulang kembali dalam sejarah bangsa.

Kata Kunci : Meningkatkan, Wawasan, NKRI, Nusantara, Indonesia. 

Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara merupakan perspektif bangsa tersendiri untuk memastikan bangsa ini terus eksis dan berkembang, cara suatu negara bangsa memandang dirinya sendiri dan lingkungan strategisnya, yang berubah secara dinamis dengan mempertimbangkan aspek budaya, sejarah, geografi, ruang hidup, idealisme, falsafah negara, konstitusi, aspirasi, identitas, integritas kelangsungan hidup, dan perkembangan hidupnya serta kemampuan dan daya saingnya, diartikan sebagai pemahaman lain tentang wawasan nusantara dalam terminologi Wawasan Nusantara. 

Mengingat proses pertumbuhan ini, terbukti bahwa wawasan Nusantara masih terikat oleh konsep-konsep kekuasaan. Alhasil, ide-ide yang sedang berkembang saat ini jelas mengarah pada upaya untuk dapat menyusun dan merumuskan "Wawasan Nusantara" sebagai "Wawasan Nasional" yang tidak hanya untuk Hankamnas tetapi dapat mencakup semua dan mencakup "semua aspek kehidupan nasional" hingga dapat mendukung konsep ketahanan nasional. Upaya ini tidak hanya terbatas pada Hankamnas.

Hasilnya, wawasan nusantara menjadi Komponen cara hidup nasional kita, yang mengandung motivasi dan dorongan untuk mewujudkan ambisi dan tujuan bangsa kita. Seperti yang ditunjukkan oleh situasi saat ini, arah pemikiran yang bergerak harus mencakup semua aspek kehidupan nasional kita untuk menemukan solusi dan merumuskannya, termasuk bagaimana kita menghasilkan konsep strategis untuk mengatur dan menjamin tata kelola nasional kita, seperti yang kita lakukan dengan sukses dengan konsep ketahanan nasional.

Upaya Meningkat Pemahaman Warga Indonesia
Sebagai wawasan tentang perspektif bangsa Indonesia terhadap dirinya dan lingkungannya dalam kaitannya dengan pertahanan ekonomi, politik, sosial budaya, dan keamanan melalui pemahaman tentang nusantara. Oleh karena itu, dipercaya bahwa penduduk Indonesia ini dapat mengenal ekstraksi negaranya sendiri hampir setiap kapasitas dan kekurangan yang dapat melemahkan jiwa nasinalisme. 

Namun, kita harus menumbuhkan semangat nasinalisme dan sikap anti negatif yang akan merusak integritas nasionalisme kita secara keseluruhan, dan haruslah warga negara Indonesia yang mampu menjalankan tanggung jawabnya dalam melindungi integritas teritorial Indonesia dari berbagai ancaman, baik domestik maupun internasional. Deklarasi Pada 13 Desember 1957, mampu mempersatukan keseluruhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menghilangkan laut internasional yang memisahkan pulau-pulau Indonesia, merupakan konsep yang sangat penting untuk dipahami oleh warga negara Indonesia. 

Wilayah kami, yang hanya 3 mil hingga 12 mil, diwujudkan dengan cara ini. Dalam rangka melaksanakan kegiatan yang tidak membahayakan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, diperlukan peran serta masyarakat. Hal ini dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak menimbulkan ancaman bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Misalnya, pembalakan liar dan penangkapan ikan adalah contoh upaya untuk mentransfer sumber daya alam kita ke negara lain. 

Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia telah diwujudkan melalui partisipasi masyarakat dalam memelihara kegiatan yang dapat merugikan kepentingan umum. Pendidikan formal dan nonformal merupakan dua jenis pendidikan yang dapat digunakan untuk melembagakan pengenalan wawasan nusantara ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pendidikan Formal
Dalam memahami sistematisasi keberadaan wilayah laut (Pengalaman Nusantara dibawa keluar melalui rencana pendidikan yang saat ini diberikan di semua tingkat sekolah formal Pelatihan yang diberikan adalah dalam contoh Urban Schooling yang mengenal jiwa patriotisme 17 betapa kerasnya para perintis di belakang Negara memahami negara pulau yang benar-benar menantang.

Diperjuangkan agar bangsa kita dikenal karena batas-batas wilayah laut Indonesia sudah menjadi kepulauan wilayah kesatuan, sebagaimana tertuang dalam Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957, dimana luas wilayah laut tersebut adalah kita telah menjadi 12 mil dari semula hanya 3 mil. Sosialisasi melalui Pelatihan konvensi ini membuat perasaan akrab dengan patriotisme yang dapat diakui dengan mengambil bagian dalam melindungi kehadiran negara kita dari bahaya bangsa lainnya.

Pendidikan Non-Formal
Sosialisasi pemahaman pengalaman nusantara juga harus dimungkinkan melalui pendidikan nonformal, di mana daerah setempat dikaitkan dengan persiapan pengalaman publik dengan titik bahwa semua penduduk Indonesia mengetahui batas-batas wilayah berair atau laut dan daratan, udara Indonesia. Seluruh usaha dilakukan agar generasi saat ini dapat melanjutkan perjuangan para pendiri negara, yang ingin mencapai perbatasan Indonesia. Sebab negara Indonesia akan terus eksis selamanya di tangan generasi saat ini. 

Kita akan mampu memperkuat semangat nasionalisme kita menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia setelah kita mengetahui bahwa seluruh daerah di Indonesia adalah satu kesatuan. Kesadaran akan wawasan nusantara dapat menghilangkan rasa tidak aman kita.

Lewat Media Informasi
Peran televisi negara dan swasta sangat mendukung sosialisasi konsep Wawasan Nusantara pada masyarakat agar dapat menjangkau pemahaman wawasan nusantara di seluruh masyarakat Indonesia, yang tersebar di 32 provinsi. memasukkan politik outlet media dari berbagai negara lain ke dalam globalisasi ini. Menjaga masyarakat kita bebas dari media yang dapat menurunkan semangat nasionalisme adalah tantangan kita bersama. 

Kita dapat memberikan informasi langsung tentang eksistensi bangsa kita melalui media. Namun, upaya ini belum merata di daerah-daerah yang sangat terpencil dan memiliki sedikit alat komunikasi. Dalam rangka menciptakan masyarakat yang mampu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah harus berupaya memfasilitasi fasilitas-fasilitas tersebut guna memfasilitasi sosialisasi dan sosialisasi wawasan nusantara.

Menurut temuan artikel ini, upaya peningkatan nasionalisme Indonesia dengan lebih memahami wawasan nusantara sebagai sarana peningkatan semangat dapat ditingkatkan dengan berfokus pada isu-isu sebagai berikut: Pertama, kegagalan pemerintah pusat dalam mengupayakan stabilitas domestik dan internasional menunjukkan sulitnya memahami wawasan nusantara saat ini. Kedua, warga negara Indonesia, khususnya pemerintah, harus memahami wawasan nusantara agar Indonesia mencintai dan menjaga integritasnya sebagai negara kepulauan yang mengkhususkan diri dalam persatuan Indonesia. 

Ketiga, pendidikan formal dan informal dapat membantu menyebarkan kesadaran akan wawasan nusantara tentang masyarakat, bangsa, dan kenegaraan. Misalnya, deklarasi Djuanda yang ditandatangani pada 13 Desember 1957 menjelaskan bagaimana perairan Indonesia yang semula hanya selebar 3 mil namun sejak itu berkembang menjadi lebar 12 mil, menghubungkan seluruh pulau di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun