Â
      Meskipun pendidikanyang dijalankannya dalam studi sains terutama fisika tidak terlalu lama, akan tetapi dari studi inilah mengilhami Seyyed Hossein Nasr untul melihat realita manusia modern dari berbagai aspek-aspeknya.
Â
      Kauatnya nilai-nilai tradisional yang terdapat dalam diri Seyyed Hossein Nasr yang terdidik dengan dasar dari orang tuanya menciptakannya untuk menjadi orang tradisionalis. Disamping itu kedua orang tua terkemuka, Frithof Schuon dan Titus Burckhardt yang pertama adalah guru spiritualnya dan yang kedua temen dekatnya telah memainkan peranan penting ketika Seyyed Hossein Nasr menjatuhkan pilihan pada filsafat parenial.
Â
      Kehadiran Schuon bagi Seyyed Hossein Nasr di zaman modern bukan tanpa arti. Kehadiiran Schuon telah memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam pengembangan pemahaman terhadap pengurain akan semua masalah eksistensi manusia dalam tujuan pengetahuan suci (Adnan Aslan. 2004: 22)
Â
      Nilai-nilai esoteris yang dimiliki oleh Seyyed Hossein Nasr banyak dilalui dengan persahabatannya dengan Titus, dialah yang banyak mengilhaminya. T. Burckhardt yang banyak menulis tentang esotetisme islam, seni dan seni islam merupakan tokoh utama mahzab shopia perennis (Adnan Aslan. 2003: 22)
Â
Sejarah Sains dan Hilangnya Rujukan Transenden
Â