Mohon tunggu...
Ahmad Syahrial Semen Dawai
Ahmad Syahrial Semen Dawai Mohon Tunggu... Lainnya - Tourism-Development-Social

Researcher

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sejenak Bernostalgia dengan Permainan Tradisional di Kampung Dolanan Pandes

24 Desember 2021   18:15 Diperbarui: 24 Desember 2021   19:42 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
   Aktivitas Kampung Dolanan Pandes. Sumber: Facebook Kampung Dolanan Pandes

Mengingat masa kecil dulu rasanya begitu indah, masa-masa itu dinikmati dengan bermain bersama teman-teman. Keindahan kala itu digenapi oleh permainan tradisional yang dimainkan berbarengan.

Permainan merupakan hasil budaya manusia yang diciptakan untuk rekreasi, tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk manusia usia dewasa. Berbagai bentuk permainan berkembang dari yang berbentuk tradisional hingga modern yang cenderung mengarah kepada kecanggihan teknologi.

Saat ini, keberadaan permainan tradisional sudah mendekati kepunahan karena pengguna permainan tersebut sudah sangat sedikit. Ciri dari mainan tradisional adalah sederhana, ringkas, dan beberapa bahan bakunya mudah ditemui di alam sekitar kita. 

Contohnya adalah layang-layang, ketapel, yoyo, serta kitiran. Mainan tradisional memiliki nilai edukasi tinggi yang baik untuk perkembangan motorik anak-anak karena mendorong kerja otak dan fisik secara bersamaan.

Meskipun kini mainan tradisional sudah jarang dikenal oleh anak-anak, kita tak perlu khawatir untuk dapat bernostalgia dengan mainan tradisional. Beberapa event lokal yang diselenggarakan oleh instansi budaya daerah setempat secara terjadwal menyajikan gerai khusus nostalgia dengan mainan tradisional.

Rute Menuju Kampung Dolanan Pandes (dokpri)
Rute Menuju Kampung Dolanan Pandes (dokpri)

Selain itu, kita juga bisa berkunjung ke lokasi sentra industri rumahan mainan tradisional yang masih eksis hingga kini. Lokasi tersebut berada di Kampung Pandes, Desa Panggungharjo, Kecamatan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Warga Kampung Pandes berusaha melestarikan dolanan tradisional anak dengan membentuk kampung dolanan. Tak sulit untuk menuju Kampung Dolanan Pandes, dari arah pusat Kota Yogyakarta rute yang dituju adalah Jalan Parangtritis menuju ke arah selatan. Opsi kendaraan yang dapat wisatawan gunakan adalah dengan kendaraan pribadi atau ojek online.

Awal mula terbentuknya kampung dolanan Pandes berasal dari inisiatif warga kampung seusai bencana gempa bumi yang melanda DI Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2006. 

Salah satu tujuan pendirian kampung dolanan adalah untuk membantu pemulihan trauma yang dialami anak-anak dan warga dusun. Selain itu, pendirian kampung dolanan ini memiliki harapan untuk menjaga asa industri permainan anak yang sempat menjadi sumber penghidupan utama warga sekitar tahun 1980 hingga 1990-an.

Plang Kampung Dolanan Pandes. Sumber: Facebook Kampung Dolanan Pandes
Plang Kampung Dolanan Pandes. Sumber: Facebook Kampung Dolanan Pandes

Sebagai wadah operasional kampung dolanan, dibentuk sebuah komunitas yang dinamakan Komunitas Pojok Budaya. Kehadiran Komunitas Pojok Budaya selain membantu fasilitasi pengembangan kampung dolanan juga berperan sebagai pelayan wisatawan yang berkunjung. Anggota dari pojok budaya adalah para pemuda yang tergabung dalam karang taruna serta dibantu oleh pihak eksternal yang menjadi relawan.

Saat ini, warga yang masih meneruskan pembuatan mainan tradisional tinggal sedikit dan hampir keseluruhan sudah berusia sepuh. Permasalahan lain yang disayangkan adalah mainan yang diproduksi belum diproduksi masal dan dipasarkan secara luas.  Hal tersebut disebabkan karena warga perajin sudah sepuh serta generasi muda sudah jarang terlibat untuk melanjutkan produksi mainan tradisional.

Kampung Dolanan Pandes biasanya ramai ketika ada kunjungan dari wisatawan, baik dari umum maupun dari sekolah. Di Kampung Dolanan wisatawan dapat wisata edukasi dan bernostalgia dengan mainan anak seperti kipas, angkrek atau wayang kertas, manukan, serta kitiran. Mainan tradisional tersebut dapat kalian jadikan buah tangan dengan membeli di warga perajin mainan. Harga yang ditawarkan tak mahal, berkisar antara 2500 rupiah hingga 25000 rupiah, tergantung jenis dan bentuk.

Jika nanti kalian bertandang ke Yogyakarta, jangan lupa sediakan waktu untuk singgah ke Kampung Dolanan Pandes. Entah sekadar mampir satu atau dua jam untuk bernostalgia dengan permainan tradisional, Kampung Dolanan Pandes akan memberimu kenangan masa kecil yang membekas di jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun