Mohon tunggu...
ahmad syaihu
ahmad syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan membagikan tulisan kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duka Cianjur Nestapa Indonesia

22 November 2022   11:39 Diperbarui: 22 November 2022   11:45 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Sebagian korban gempa Cianjur (foto: detik.news.com)

                                                                                

Kudengar kabar

Kulihat di layar kaca

Cianjur diguncang gempa

Ratusan nyawa melayang

Ratusan lainnya derita luka-luka

Sesak tertahan di pekatnya asap

Merebak kepulan putih mengurung jiwa tanpa daya 

Tak ada tempat bersembunyi walau sekejap mata 

Burung pun enggan berceloteh syahdu

Alunan kicaunya tak terdengar mengalun merdu

*****

Tetes embun menyibak fajar

Kabut menyeruak tutupi rimbun dedaun 

Senyum mentari tak tampak lagi 

Bebauan semakin menyiksa diri

Korban Cianjur berjatuhan

Ratusan nyawa telah berpulang

Ribuan rumah dan banhgunan rusak

Jerit tangis pilu

Dari wajah-wajah sendu

Mari bantu mereka

Mari ringankan beban mereka

****

Kabut masih setia menyusup rongga dada 

Mengasapi paru-paru, kering dan perih 

Jiwa-jiwa tak berdosa meregang nyawa

Sampai kapan kabut akan menaungi cakrawala?

Raga berdiri pasrah tanpa sepatah kata 

Rindukan sapa lengas udara menyegar

Hanya embuskan bait-bait aksara penuh harap 

Semoga hujan sirami kabut yang makin menyandera 

dosa dan derita

*****

Gempa Cianjur sadarkan kita

Akan rasa syukur yang mungkin sudah hilang

Atas nikmat yang sudah kita terima

Allah akhirnya mengingatkan kita

Dengan gempa yang menusuk jiwa

Dan kesadaran kemanusiaaan kita

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun