Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan berbagi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menemukan Makna Merdeka

17 Desember 2022   17:05 Diperbarui: 17 Desember 2022   17:05 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarawang sudut ruang berjeruji 

Berbatas tembok lembab berlumut 

Gelap samar cahaya menyelisip


Bilik bambu yang rapuh 

Terdiam dalam sunyi

Menyimpan kebenaran tersembunyi


Tak mampu mengungkap 

Tangan terbelenggu rantai besi 

Berkarat ditelan waktu

Panas hujan silih berganti 

Masih di sini menelan senyap 

Menunggui pintu berbuka 

Meski tak pernah terkunci

 Menyerah berpasrah diri


Sesaat terlelap dalam pilu 

Hingga datang suatu saat

Terbebas dari mimpi mengubah sepi

 Berteriak dalam gelora

Singkirkan pecundang


Bersiap pekikkan merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun