Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulislah dengan hati niatkan untuk berbagi kebaikan semoga karyamu abadi dan menjadi ladang jariyah. Penulis 11 buku tunggal antara lain Pak Guru Menjadi Tamu Allah dan Membingkai Waktu, serta 70 buku Antologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Profil Pelajar Pancasila untuk Tangkal Bullying

23 Agustus 2022   13:40 Diperbarui: 23 Agustus 2022   13:43 1798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amanat dalam Kurikulum Merdeka adalah terbentuknya Pelajar Pancasila sebagai output dari proses pembelajaran di setiap tingkatan.

Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Kota Surabaya sebagai salah satu Madrasah di Surabaya yang mendapat pengesahan sebagai Madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2022 berusaha mewujudkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan apa yang tertuang dalam Kurikulum Merdeka.

Apa Itu Profil Pelajar Pancasila?

Profil Pelajar Pancasila sesuai yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 dikatakan bahwa Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yang memiliki enam ciri yaitu :

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Pembiasaan salat duha berjamaah dan mengaji Al quran sebelum memulai pembelajaran bagi siswa MTsN 4 Kota Surabaya, merupakan nutrisi hati agar terbentuk karakter beragama yang baik, dilanjutkan jamaah salat duhur dan salat asar sebelum kembali ke rumah.

 - Untuk kelas 7 kegiatannya adalah BBQ yang dibagi menjadi kelas BBQ dengan metode Tilawati untuk 7 kelas dan dua kelas Tahfiz bagi anak-anak yang sudah lancar bacaan Al Quran dan sudah hafal beberapa surat Al Qur'an atau anak-anak yang masuk PPDB melalui jalur khusus Tahfiz, ini dilakukan mulai hari Selasa sampai hari Jumat.

2. Berkebinekaan Global, perubahan zaman adalah suatu keniscayaan yang harus kita terima dengan menyiapkan diri menghadapi perubahan itu dengan melakukan seleksi terhadap arus informasi dan budaya yang berasal dari luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, membiasakan peserta didik untuk selalu bijak dalam menggunakan internet adalah salah satu upaya menangkal kemajuan teknologi khususnya dalam penyebaran budaya dan paham-paham yang tidak sesuai dengan norma bangsa Indonesia.

3. Gotong Royong, salah satu nilai luhur bangsa Indonesia adalah semangat kegotong royongan yang harus kita kenalkan dan biasakan semangat ini untuk membangun kebersamaan dalam hidup bermasyarakat di lingkungan sekolah atau madrasah. Dengan kegotong royongan maka akan menghilangkan adanya superioritas dari satu kelompok kepada kelompok lainnya di lingkungan pendidikan.

4. Mandiri, menanamkan kemandirian sejak dini merupakan salah satu upaya menjadikan siswa menjadi kuat dan tidak tergantung pada orang lain, memberikan ruang kreasi dan pengembangan potensi diri peserta didik agar bisa menjadi generasi yang tangguh dan siap untuk bersaing di persaingan global

5. Bernalar kritis, merupakan salah satu kemerdekaan siswa menyampaikan ide dan gagasannya sesuai dengan jalur yang benar, sebagai pendidik kita harus bisa mengarahkan ide, dan nalar peserta didik dalam bidang-bidang penelitian remaja, atau membentuk klub science untuk menampung aspirasi mereka yang biasanya jumlahnya tak terbatas.

6. Kreatif, kemerdekaan siswa sebenarnya adalah kreativitasnya yang sedang dalam puncaknya di masa remaja, berilah ruang pada mereka melalui kegiatan intra dan ekstrakurikuler yang bisa mewadahi kreativitas mereka dalam berbagai bidang seni, olah raga, penelitian, keagamaan, kuliner, dan kewirausahaan agar mereka siap menjadi dirinya sendiri dengan segala potensinya.

Dengan menerapkan dan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila para pelajar sudah tidak memiliki waktu lagi untuk melakukan tindakan yang merugikan orang lain khususnya teman-teman di sekolah/madrasah, tidak akan ada bullying atau perundungan di antara sesama siswa karena mereka sudah sibuk dengan berbagai macam kegiatan baik intra maupun ekstra yang dirancang oleh sekolah atau madrasah mewujudkan Profil Pelajar Pancasila

3. Kegiatan Apel pagi dilaksanakan setiap hari Senin, untuk melatih kedisiplinan, kerjasama, gotong royong serta menanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan siswa.

Kegiatan yang bisa menciptakan Profil Pelajar Pancasila sekaligus mengurangi potensi terjadinya perundungan/bullying antar siswa sehingga akan tercipta kondisi sekolah yang menyenangkan dan dirindukan oleh siswa sebagai rumah kedua dalam mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki

Bagaimana dengan kegiatan di tempat Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun