Mohon tunggu...
Ahmad Syahid
Ahmad Syahid Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi

Pengamat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Butuh Pemimpin Muda dan Revolusioner, Cak Imin dan AHY Jawabanya

14 Juli 2018   12:12 Diperbarui: 14 Juli 2018   12:39 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia Butuh Pemimpin Muda dan Revolusioner

Indonesia hari ini dihadapkan dengan tahun politik. Dimana pada tahun ini telah terlaksana Pilkada serentak. Momentum untuk menjadikan Indonesia lebih maju dan sejahtera rakyatnya. Momentum untuk menyatukan program nasional dipadukan dengan program daerah. Momentum kebangkitan berdemokrasi bangsa Indonesia, dimana sudah 20 tahun era reformasi. Sehingga ini menjadi tanggung jawab bagi seluruh elemen bangsa.

Selanjutnya, setelah Pilkada selesai dengan gemilang, sebab angka KPU menunjukan kenaikan angka pemilih atau partisipasi pemilu. Setidaknya kesadaran masyarakat untuk memiliki pemimpin yang diidamkan, yang mampu mengayomi dan mensejahterakan rakyatnya, yang mampu menata tatakelola daerahnya, sehingga tidak terjadi ketimpangan sosial yang tinggi.

Dari hasil Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah)  serentak tahun ini, ternyata lahir tokoh-tokoh muda yang terpilih menjadi pemimpin negeri ini. Ini prestasi yang membanggakan bagi kita semua. Sebab mereka yang unggul dan berprestasi mampu berkompetisi dengan baik dan sehat. Ini percontohan yang sangat bagus bagi kesehatan demokrasi kita. Terbukti belum ada laporan gugatan di mayoritas hasil pemilihan daerah yang telah diumumkan oleh KPU. 

Beberapa pemimpin muda yang lahir dari pesra demokrasi tahun ini antara lain yaitu di Jawa Timur ada Mas Emil Dardak sebagai Wakil Gubernur terpilih, di Jawa Tengah ada Gus Taj Yasin Maimun sebagai Wakil Gubernur terpilih, di Jawa Barat dan Kang Ridwan Kamil sebagai Gubernur yang terpilih, ada Mbak Nunik Wakil Gubernur Lampung yang terpilih, dan tentunya masih banyak pemimpin daerah lainya di level Provinsi, Kabupaten ataupun Kota di Indonesia.

Selanjutnya yang harus menjadi catatan bersama adalah guyub rukun atau damainya Pilkada serentak ini harus di apresiasi bersama. Sehingga tidak memunculkan konflik serta bara api yang menyala seperti Pilkada di DKI Jakarta. Sehingga mengakibatkan konflik sara, agama dan sejenisnya.

Dari perjalanan Pilkada serentak yang berlangsung damai dan produktif itu, perlu kita catat bersama bahwa memang sudah saatnya Pemuda-pemuda terbaik negeri ini harus dikasih porsi dan tempat untuk mengabdikan dirinya dalam mewujudkan gagasanya untuk NKRI ini. Semangat inilah yang harus kita bawa menuju Pemikihan Umum ( Pemilu), Pilpres dan Pileg di tahun 2019 kedepan.

Sekali lagi perlu menjadi perhatian bersama, bahwa momentum kebangkitan pemuda sudah harus dimulai dari hal yang terkecil dan terdekat. Misal Pilkada tahun ini. Begitupun juga di Pilpres mendatang. Diantara nama bakal calon Presiden atau Wakil Presiden muncul tokoh-tokoh baru yang memang memiliki karismatik dalam perjalanan kepemimpinanya. Sebut saja Cak Imin (Muhaimin Iskandar), AHY (Agus Hatimurti Yudhoyono), Gus Romy (Romahurmuzy), Grace Natalie dan lain-lain.

Nama Cak Imin dan AHY lah yang paling sering disebut masyarakat dan lebih familier diantara sekian nama lain. Cak Imin merupakan sosok Ketua Umum Partai yang masih muda. Prestasi yang sangat bagus ketika Cak Imin merupakan Wakil Ketua DPR RI termuda, pernah menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI. Liku-liku dunia aktivis hingga menjadi pejabat legislatif dan eksekutif telah dilalui dengan sederet penghargaan yang diraih oleh Cak Imin. 

Bahkan kalau dilihat dari nasab, Cak Imin juga masih cicit dari Pendiri Nahdlatul Ulama'. Dimana seperti yang kita ketahui bersama bahwa peran NU bagi negeri ini cukup besar. Jadi sudah sepantasnya bila pemimpin negeri ini muncul dari keluarga besar Nahdlatul Ulama'. Sebab kecintaanya terhadap negara dan semangat mengabdi untuk umat selalu melekat dalam darah perjuanganya.

Bagi aktivis mahasiswa, Cak Imin juga memiliki peranan penting di masanya, saat memimpin organ mahasiswa dulu. Sehingga semangat revolusioner masih membara dalam sanubarinya yang terdalam, demi terwujudnya Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera. Setidaknya kita memiliki frekuensi yang sama dalam visi berbangsa dan bernegara.

 Apalagi pengaruh Cak Imin di kalangan aktivis dan warga Nahdhiyin cukup besar. Ini menjadi power tersendiri untuk mendongkrak basis suara di masyarakat luas. Bahkan yang paling dominan adalah Cak Imin merupakan Ketua Umum Partai, minimal tiket kendaraan sudah ada dan siap tempur.

Sedangkan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), memiliki trah dan basis di masyarakat berkat nama besar Ayahnya, yakni Presiden Republik Indonesia (RI) Ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Nama AHY muncul saat pertarungan Pilkada DKI. 

Dengan begitu tegas dan kesatria AHY mengundurkan diri dari Militer, untuk melanjutkan perjuangan yang lebih besar, lewat Partai Politik. Sosok muda yang penuh dengan talenta dan energik. Apalagi sekarang AHY sering turun ke daerah, mendengarkan aspirasi rakyat secara langsung.

Hari ke hari, Nama AHY kian naik menjadi salah satu pemuda yang mampu menjadi pemimpin di negeri ini. Meskipun saat Pilkada DKI, AHY kalah dari pasangan Anies- Sandi, Namun nama AHY terus berkibar di seluruh nusantara. Sehingga ini menjadi modal kuat bagi AHY untuk berkompetisi kembali di Pilpres 2019. 

Apalagi AHY memiliki jiwa patriotisme yang tinggi, dengan terlatih di medan pertempuran untuk menjaga sang saka Merah Putih agar terus berkibar selama-lamanya. Pengalaman di Militer inilah yang melengkapi kepemimpinan ya kedepan, stabilitas keamanan menjadi tiang tinggi sebuah negara.

Prestasi AHY pun segudang saat menjadi angkatan militer Indoensia, banyak gelar yang diraihnya, baik dari dalam maupun luar negeri. Ditambah lagi saat ini AHY menjadi Direktur Yudhoyono Institute dan Ketua Kogasma Partai Demokrat, bisa dipastikan ini adalah power fullnya.  Oleh karenanya AHY bisa menjadi alternatif pemimpin negeri ini menemani Cak Imin.

Cak Imin dan AHY merupakan calon alternatif yang saling melengkapi. Keduanya masih muda karismatik dan memiliki basis di masyarakat. Keduanya dekat dengan masyarakat, sebab hari ini pemerintah kedepan harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Keduanya memiliki semangat nasionalisme yang tinggi dalam merawat kebihinekaan dan menjaga NKRI dari berbagai serangan dan rong-rongan kelompok tertentu. 

Keduanya juga sosok yang religius dan briliant pemikiranya. Sehingga bila dipadukan, ini akan menjadi jawaban Indonesia bahwa Pemuda zaman now harus mampu menjadi pemimpin negeri ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun