Mohon tunggu...
Ahmad Subhan
Ahmad Subhan Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Partikelir

Suka pergaulan yang egaliter

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setop Sebar Hoaks Ahmad Yani Resmikan Jembatan Ampera pada 30 September 1965!

12 Oktober 2020   23:55 Diperbarui: 13 Oktober 2020   00:11 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://palembang.tribunnews.com/2018/02/06/sambut-asian-games-2018-jembatan-ampera-palembang-akan-diperbaiki-disiapkan-dana-rp-20-miliar?page=all

- Ahmad Yani menekan sirine sebagai tanda peresmian penggunaan Jembatan Ampera.

- Ahmad Yani meninggalkan Palembang menggunakan pesawat terbang lewat Talang Betutu.

Ada juga yang menyebutkan bahwa Ahmad Yani berada di Palembang sekitar pukul 10.00.

Pembuat narasi itu juga memuat keterangan sumber berupa artikel jurnal dan akun instagram Arsip Nasional Republik Indonesia (@arsipnasionalri).

Artikel jurnal yang dimaksud ialah tulisan berjudul “Eksistensi Jembatan Ampera terhadap Perkembangan Sosial, Budaya, dan Ekonomi Masyarakat Ulu Palembang Tahun 1950-2010” karya Habib Sholeh dan Dina Sri Nindiati.

http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/sejarah/article/view/1523
http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/sejarah/article/view/1523

Dalam artikel itu, Sholeh dan Nindiati sama sekali tidak menyebut nama Ahmad Yani dan tanggal 30 September 1965. Mengenai peresmian penggunaan Jembatan Ampera, dua penulis artikel itu merujuk ke buku karya Dedi Irwanto Muhammad Santun yang berjudul “Venesia dari Timur: Memaknai Produksi dan Reproduksi Simbolik Kota Palembang dari Kolonial sampai Pascakolonial”.

121017831-10158562469056826-5514073258525569983-n-5f8480a6d541df1d5e67b642.jpg
121017831-10158562469056826-5514073258525569983-n-5f8480a6d541df1d5e67b642.jpg
Pada halaman 223 buku “Venesia dari Timur” tercantum keterangan bahwa peresmian Jembatan Bung Karno ialah pada 10 November 1965.

121015578-10158562700381826-2563344072895395904-o-5f8480cdd541df169a381702.jpg
121015578-10158562700381826-2563344072895395904-o-5f8480cdd541df169a381702.jpg
121113921-10158562698106826-7493449796333478628-o-5f8480c88ede4809b37572f2.jpg
121113921-10158562698106826-7493449796333478628-o-5f8480c88ede4809b37572f2.jpg
121102352-10158562494156826-955333791854196911-o-5f8480d38ede4807433b9c72.jpg
121102352-10158562494156826-955333791854196911-o-5f8480d38ede4807433b9c72.jpg
Buku "Venesia dari Timur" merupakan hasil penelitian tesis S2 Sejarah di UGM pada tahun 2009 oleh Dedi Irwanto yang kemudian diterbitkan Ombak Yogyakarta pada tahun 2011.

Bagi saya, bab 5 buku itu yang khusus mengupas tentang pembangunan Jembatan Ampera adalah tulisan paling lengkap dan bermutu tentang sejarah Jembatan Ampera.

Salah satu bagian dalam bab itu yang paling saya sukai ialah penggalan cerpen berjudul "Memotong Musi" yang digunting dari koran Obor Rakyat edisi Minggu, 15 September 1960. Mengisahkan perihal pertentangan kepentingan di antara masyarakat dari kelas yang berbeda terkait rencana pembangunan Jembatan Musi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun