Tingkat kemampuan berfikir manusiaÂ
Oleh : Ahmad Subhan
Kemampuan berfikir manusia menurut para ahli terbagi menjadi dua tingkatan,yang pertama adalah tingkat rendah  ( Lower Order Thinking Skills ) dan yang kedua adalah tingkat tinggi ( Higher Order Thinking Skills).Kemampuan berfikir manusia tingkat rendah ( LOTS ) adalah ketrampilan berfikir yang biasanya hanya memerlukan kemampuan  mengingat,memahami dan mengaplikasikan.Tingkat rendah ( LOTS ) ini hanya berfokus "apa","Siapa" dan "Kapan".Sedangkan tingkat kemampuan berfikir tingkat tinggi adalah keterampilan berfikir yang memerlukan kemampuan menganalisis,menilai/mengevaluasi dan mengkreasikan/menciptakan dan berfokus pada "mengapa"dan"bagaimana".
Kemampuan berfikir manusia pada tingkat rendah atau LOTS ( Lower Order Thingking Skills ) ada tiga ketrampilan pada tingkat rendah ini yang pertama adalah kemampuan seseorang mengingat : menyebutkan,memilih,mengidentifisikan dan membuat daftar kemudian yang kedua adalah memahami atau menjelaskan informasi : membedakan,menyimpulkan,menjelaskan,memperkirakan dan merangkum selanjutnya yang ketiga adalah menerapkan atau mengaplikasikannya maksudnya ini adalah menerapkan informasi yang telah dipelajari : menghitung,menggunakan,mengembangkan,memodifikasi dan mentransfer.
Pada proses kognitif mengingat memiliki definisi yaitu mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan ,kemudian kata memahami memiliki definisi membangun arti dari proses pembelajaran termasuk komunikasi lisan,tertulis dan gambar.Selanjutnya adalah kata menerapkan atau mengaplikasikan memiliki definisi melakukan atau menggunakan prosedur didalam situasi yang tidak biasa. Â Â
Pada kemampuan berfikir manusia tingkat selanjutnya adalah tingkat tinggi ( Higher Order Thingking Skill ),pada tingkatan ini juga memiliki ketrampilan atau kemampuan berfikir manusia atau seseorang ,yang pertama menganalisis maksudnya adalah mengidentifikasi,memisahkan, membedakan,membuat diagram,menghubungkan dan manjabarkannya.Kemudian kemampuan atau ketrampilan yang kedua adalah menilai atau mengevaluasi maksudnya menggabungkan bagian-bagian kedalam satu kesatuan yang lebih besar : menciptakan,memformulasikan,mendisain dan memprediksi.
Selanjutnya yang terakhir mengkreasi atau mencipta adalah kemampuan membuat penilaian dan keputusan tentang suatu gagasan : mengkritik,membuat penilaian dan membuat evaluasi.Pada proses kognitif kemampuan berfikir manusia pada tingkat tinggi memiliki masing -- masing definisi,pada kata pertama menganalsis memiliki definisi adalah memecahkan materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antar bagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan.
Kemudian pada kata menilai atau mengevaluasi adalah membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar dan selanjutnya pada kata mengkreasi atau mencipta memiliki definisi menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru.
Perbandingan kemampuan berfikir pada tingkat rendah ( Lower Order Thingking Skills ) dan tingkat tinggi ( Higher Order Thingking Skill ) memiliki perbedaan pada kemampuan berfikir tingkat rendah cenderung orang-orang tersebut berfikir fungsional saja tidak mampu berfikir dalam konteks sistem,kemudian lebih mementingkan urusan dan kepentingan fungsional saja,menciptakan sumber daya manusia pembeo ,tidak memiliki kepercayaan diri,menciptakan sumber daya manusia mekanistik,tidak mampu menciptakan sumber daya manusia yang kritis,kreatif dan inovatif.
Sedangkan pada kemampuan berfikir tingkat tinggi seseorang memiliki kemampuan berfikir untuk bisa memilih dan membuat keputusan,menyelesaikan masalah,merencanaakan dan membuat strategis dan menganalisis atau sebuah masalah dan dapat memberi solusi.
Pada penerapan di 2018, kementerian pendidikan dan kebudayaan ( kemendikbud ) telah memulai menerapkan soal dengan keterampilan berfikir tingkat tinggi atau HOTS pada ujian Nasional Berbasis Komputer ( UNBK ).Meskipun pada awalnya penerapananya banyak siswa yang mengeluhkan tingkat kesulitan soal-soal yang berlabel HOTS,tetapi pemerintah merasa sudah saatnya menerapkan standar soal HOTS untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.Adapun penerapan soal-soal tersebut memilki karakterisitik sebagai berikut :
- LOTS menguji 3 kemampuan : mengingat,memahami dan menerapkan
- Soal-soal dengan tipe HOTS membutuhkan tiga level kemampuan terakhir dalam 2 Taksonomi Bloom,yaitu menganalisis ,mengevaluasi dan mencipta.
- Soal LOTS berfokus pada "mengingat " sedangkan HOTS Â berfokus pada "Menalar "
- Soal LOTS tidak selalu mudah dan soal HOTS tidak selalu susah.
- Soal LOTS umumnya mengandalkan kemampuan hafalan,sedangkan soal HOTS lebih banyak mengandalkan kemampuan berfikir kritsis.
- Soal HOTS banyak menanyakan fenomena sehari-hari.
Strategi belajar menjawab soal HOTS di ujian Nasional dan SMPTN sebagai berikut :
- Berlatih menemukan kata kunci dari setiap soal yang muncul.
- Memahami konsep bukan menghafal
- Memecahkan soal secara sistematis dengan membuat poin-poin penting dari soal tersebut,setelah itu dapat mengerjakannya.
- Berlatih banyak soal agar terbiasa dengan tipe soal HOTS.
Opini-opini penulis :
- Jika dilihat dari penerapan di dunia pendidikan di Indonesia apakah sudah semestinya Indonesia menerapkan soal HOTS tersebut ?
- Menurut penulis penerapan pada soal-soal ujian mungkin bisa diterapkan pada tingkat sekolah dasar SD tetapi bertahap di mulai pada kelas 4.Sehingga diharapkan pada tingkat tersebut sudah mulai dikenalkan pola berfikir yang kritis dan menciptakan manusia --manusia yang memiliki kepercayaan diri yang baik.
- Apa yang jadi pertimbangan dalam penerapan soal-soal HOTS itu lebih baik dari LOTS ?
- Yang menjadi pertimbangan kenapa harus diterapkan soal-soal HOTS adalah dapat menciptakan manusia-manusia yang kritis dan memiliki kepercayaan diri bukan sekedar mengingat saja sejak dini sehingga pada tingkat sekolah lanjutan akan terbiasa dan sudah terbangun jiwa kritis dan percaya diri yang baik.
- Selain di dunia pendidikan apakah HOTS dan LOTS ini juga berlaku di dunia kerja ?
- LOTS dan HOTS ini bukan cuma berlaku di dunia pendidikan tetapi luas penerapannya apalagi di dunia kerja ini bisa digunakan sekali dan bisa membedakan sesorang itu apakah seorang manager maupun seorang bawahan ( staff ) dan juga bisa  diterapkan di masyarakat umum.
- Apa yang menjadi tolak ukur sesorang itu bisa dikatakan kenapa seorang manager harus mempunyai tingkat kemampuan pada tingkat tinggi atau HOTS ?
- Seorang manager itu di tuntut untuk dapat memutuskan segala sesuatu dengan cepat, kritis , mempunyai strategis serta merencankan yang baik dan matang, serta dapat manganalisis atas sebuah masalah dan dapat segera  memberi solusi yang  baik dan tepat sehingga kemampuan tingkat tinggi atau HOTS sangat sekali dibutuhkan oleh seorang manager.
Dibuat oleh : Ahmad Subhan_Mahasiswa Universitas Siber Asia      Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H