Mohon tunggu...
Ahmad Sindhu
Ahmad Sindhu Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pendidikan Kimia

Saya senang belajar kimia dan mengajarkannya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Lihat Lebih Dalam ke Nova College di Belanda!

17 Mei 2024   12:47 Diperbarui: 17 Mei 2024   12:53 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nova College Hoofddorp, Selasa 26 Maret 2024. Dengan Kepala Sekolah, Richard Krestholt. Dok. pribadi.

Nova College merupakan satuan pendidikan di Belanda yang  memiliki tiga cabang sekolah dengan lokasi yang berbeda; yaitu di Haarlem, Beverwijk, dan Hoofddorp. Secara keseluruhan, terdapat lebih dari 2000 siswa dengan kisaran usia 16 - 22 tahun yang melaksanakan pembelajaran di sana. Kami mendapatkan kesempatan melaksanakan observasi Nova College cabang Hoofddorp yang berlokasi di jalan Jadelaan 20, Hoofddorp. Untuk mengenal lebih dalam tentang sekolah ini, kami klasifikasikan hasil observasi ke dalam beberapa poin. Berikut rinciannya

  1. Sarana dan Prasarana

Sekolah ini terdiri dari satu gedung dengan 3 lantai penuh dengan sarana dan prasarana yang menunjang keberlangsungan proses pembelajaran. Sarana prasarana yang ditawarkan diantaranya ruangan kelas lengkap dengan layar untuk menunjukkan video, presentasi, maupun menulis layaknya papan tulis. Selain itu, terdapat kantin, gym, quiet space, laboratorium ICT, coffee vending machine, toilet, ruang konsultasi bersama mentor,  dan ruang guru. Nova College Hoofddorp tidak memiliki laboratorium IPA, namun memiliki ruangan pembelajaran yang terdapat larutan dan alat kimia untuk melaksanakan praktikum sederhana.

  1. Sistem Kurikulum

Nova College merupakan sekolah lokal Belanda yang mengaplikasikan Kurikulum Nasional Belanda. Nova College Hoofddorp sendiri beroperasi dengan basis sistem Voortgezet Algemeen Volwassenen Onderwijs (VAVO) yang ditujukan untuk para peserta didik yang pada tahap sebelumnya belum bisa mendapatkan sertifikat diploma karena sudah lewat umur, ingin naik tingkatan program, gagal dalam mengambil ujian akhir pada sekolah sebelumnya, serta alasan lainnya. Sistem VAVO ini menyediakan dua jenjang yang terdiri dari HAVO dan VWO. Kedua jenjang tersebut berasal dari sistem  menengah umum atau Voortgezet Onderwijs, yang relatif setara dengan sekolah tingkat menengah di Indonesia seperti SMP dan SMA. Di bawah sistem VAVO, jenjang HAVO dan VWO hanya dilaksanakan selama dua tahun. Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh banyaknya peserta didik yaitu umur, pelaksanaan pembelajaran harus diringkas dari 5-6 tahun menjadi 2 tahun

  1. Kalender Tahunan

Target penyelesaian Program tahunan dari Nova College umumnya tidak memiliki perbedaan yang relatif jauh dengan program tahunan SMP atau SMA di Indonesia. Satu tahun program VAVO terbagi dalam 3 triwulan. Satu triwulan dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan dengan waktu belajar selama 12  pekan diikuti dengan waktu liburan selama 4 pekan. Setelah siswa/i belajar selama 3 triwulan, terdapat Ujian Akhir yang wajib diikuti oleh seluruh siswa/i secara serentak di seluruh Belanda.

  1. Kebebasan Belajar Peserta Didik

Waktu menjadi hal penting bagi peserta didik Nova College Hoofddorp. Tidak sedikit dari mereka yang sudah memiliki pekerjaan paruh waktu selama mereka menjadi peserta didik di Nova College. peserta didik diberi kebebasan untuk memilih jadwal pembelajaran yang tersedia berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan waktu mereka sesuai dengan jurusan pilihannya. Selanjutnya Nova College Hoofddorp juga menawarkan program paruh waktu di mana siswa mengambil kelas tambahan diluar kelas reguler pada malam hari sehingga peserta didik dapat menyelesaikan programnya lebih cepat atau disebut juga dengan program akselerasi. Selain waktu, layaknya di Indonesia, pendidikan menengah di Belanda memiliki beberapa jurusan sekolah yang membuka peluang lebih luas serta memberikan kebebasan lebih kepada peserta didik untuk memilih jurusannya yang diinginkan. Terdapat sekitar 4 jurusan yang dapat dipilih peserta didik untuk diikuti.  

Kebebasan belajar peserta didik juga akan lebih dirasakan ketika mereka sudah lewat 18 tahun. 18 tahun merupakan batas minimal seseorang dalam menempuh jenjang pendidikan di Belanda. melewati 18 tahun, orang tua tidak lagi menjadi wali dari peserta didik. Sehingga, peserta didik memiliki tanggung jawab dan hak untuk menentukan masa depannya sendiri. Hal ini mempengaruhi ketika ada proses evaluasi, baik pribadi maupun serentak. Suatu lembaga pendidikan tidak boleh melibatkan orang tua atau wali dari peserta didik yang berusia lebih dari 18 tahun, di luar izin atau persetujuan peserta didik itu sendiri. Walaupun demikian, peserta didik diberi seorang mentor untuk berkonsultasi mengenai program pendidikannya maupun karir ke jenjang pendidikan yang selanjutnya layaknya pembimbing akademik di Indonesia. Mr. Bouton, guru biologi, merupakan salah satu mentor dari 20 peserta didik. Ia menyampaikan bahwa tiap mentor diminta untuk membimbing, mengarahkan, serta memberi saran kepada peserta didiknya dalam menjalankan proses pendidikan ini. Ia seringkali mendapatkan peserta didik yang merupakan mentee-nya mendatangi dan meminta konsultasi tepat setelah pembelajaran. Konsultasi ini bersifat asynchronous, atau tidak berpatok pada waktu, sehingga dapat menyesuaikan dengan keluangan dan ketersediaan peserta didik.

  1. Persiapan Pembelajaran

Tiap tahunnya, pendidik atau guru diberikan silabus pembelajaran sesuai materinya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan IPA Belanda. Silabus ini diberikan dalam bentuk target-target soal yang harus dapat dipahami dan dikerjakan oleh peserta didik. Mr. Verwaart, guru kimia jenjang HAVO, menjelaskan bahwa silabus ini membantu memberikan patokan materi yang harus diajarkan kepada peserta didiknya selama satu tahun ke depan. Esensinya, silabus yang berasal dari pemerintah ini berisikan kisi-kisi untuk ujian akhir tahun nanti, dan pendidik diberi kebebasan untuk memilih, menggunakan, dan menjelaskan materi sesuai dengan kisi-kisi tersebut. Pada topik ini kami berkesempatan untuk mewawancarai Mr. Verwaart sebagai guru kimia. Menanggapi silabus dari pemerintah Belanda, Mr. Verwaart merasakan bahwa Ia dapat menentukan kapan dan materi apa yang cocok untuk disampaikan kepada peserta didik sesuai keinginannya, tidak harus mengikuti urutan bab atau materi dalam buku yang ada. Yang terpenting adalah bagaimana peserta didik memenuhi kriteria akhir sesuai kisi-kisi dan dapat mengerjakan ujian akhir tahun.

Dalam keseharian mengajar, Mr. Verwaart tidak selalu membuat lesson plan atau rencana pembelajaran karena sudah terbiasa dengan materi-materi yang ingin diajarkannya. Ia membuat rencana pembelajaran hanya pada saat Ia memulai menjadi guru, dan ketika terdapat hal baru yang ingin dicoba di dalam kelas, seperti model, metode, atau materi baru. Beliau berpendapat bahwa lesson plan merupakan hal yang perlu untuk dipersiapkan setiap pendidik sebelum pembelajaran dimulai, namun bukan menjadi sebuah kewajiban agar tidak mengalihkan fokus mengajar kepada pembuatan rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dibuat pun tidak memiliki syarat administratif atau format khusus yang harus diikuti, melainkan lebih bersifat personal terhadap masing-masing pendidik. Kementerian Pendidikan, Budaya, dan IPA Belanda tidak mewajibkan para pendidiknya untuk membuat rencana pembelajaran, namun tetap dilaksanakan pengawasan pada proses pembelajaran di beberapa waktu.

  1. Kondisi Kelas dalam Pembelajaran 

Kelas yang kami hadiri adalah kelas Biologi dan kelas Kimia pada jenjang HAVO.  Kedua kelas tersebut berjalan seperti kelas biasanya. Namun, pada masa itu peserta didik berada dalam pekan persiapan ujian akhir triwulan ketiga, sehingga kegiatan belajar mengajar hanya meninjau kembali materi yang sudah dibahas. Hal tersebut menyebabkan peserta didik pun banyak yang tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh gurunya. 

Pada kelas biologi, guru meninjau kembali materi pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan lisan kepada setiap peserta didik, yang kemudian dibahas bersama. Guru tersebut tidak terlalu menghiraukan peserta didik yang asik dengan dunianya sendiri, namun tetap diberikan pertanyaan. Berbeda dengan pelajaran kimia, guru menjelaskan bab-bab yang akan muncul pada saat ujian nanti, guru menyebarkan lembar kerja peserta didik sebagai kisi-kisi sebelum ujian akhir triwulan berlangsung dan mempersilahkan peserta didiknya untuk mengerjakan lembar kerja tersebut di luar kelas. Hal tersebut dilakukan oleh guru kimia karena Ia berpendapat bahwa ini akan memudahkan peserta didiknya untuk mengatur waktu masing-masing dengan lebih baik dan fleksibel, dimana banyak peserta didiknya yang sudah bekerja sehingga sebaiknya diberi keringanan. 

Seperti itulah poin-poin yang dapat kami sampaikan dari hasil observasi kami. Ketika ditinjau kembali, Nova College ini kurang lebih sama seperti SMA Paket C di Indonesia dengan adanya perbedaan di banyak hal. Nova College khususnya di Hoofddorp merupakan sekolah yang sesuai untuk para pelajar yang ingin segera menyelesaikan studinya di tahap menengah. Ia memiliki fasilitas yang sesuai kebutuhan, serta memiliki tenaga pendidik yang antusias dan semangat dalam mendidik anak-anaknya. Semoga dari artikel ini dapat menambah wawasan kita terhadap sistem pendidikan Belanda melalui satu sekolah, dan dapat meningkatkan semangat kita untuk terus mendidik anak-anak calon pemimpin bangsa dengan memberikan ilmu, wawasan, cinta, serta kebebasan untuk belajar kepada mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun