Nova College merupakan satuan pendidikan di Belanda yang  memiliki tiga cabang sekolah dengan lokasi yang berbeda; yaitu di Haarlem, Beverwijk, dan Hoofddorp. Secara keseluruhan, terdapat lebih dari 2000 siswa dengan kisaran usia 16 - 22 tahun yang melaksanakan pembelajaran di sana. Kami mendapatkan kesempatan melaksanakan observasi Nova College cabang Hoofddorp yang berlokasi di jalan Jadelaan 20, Hoofddorp. Untuk mengenal lebih dalam tentang sekolah ini, kami klasifikasikan hasil observasi ke dalam beberapa poin. Berikut rinciannya
Sarana dan Prasarana
Sekolah ini terdiri dari satu gedung dengan 3 lantai penuh dengan sarana dan prasarana yang menunjang keberlangsungan proses pembelajaran. Sarana prasarana yang ditawarkan diantaranya ruangan kelas lengkap dengan layar untuk menunjukkan video, presentasi, maupun menulis layaknya papan tulis. Selain itu, terdapat kantin, gym, quiet space, laboratorium ICT, coffee vending machine, toilet, ruang konsultasi bersama mentor, Â dan ruang guru. Nova College Hoofddorp tidak memiliki laboratorium IPA, namun memiliki ruangan pembelajaran yang terdapat larutan dan alat kimia untuk melaksanakan praktikum sederhana.
Sistem Kurikulum
Nova College merupakan sekolah lokal Belanda yang mengaplikasikan Kurikulum Nasional Belanda. Nova College Hoofddorp sendiri beroperasi dengan basis sistem Voortgezet Algemeen Volwassenen Onderwijs (VAVO) yang ditujukan untuk para peserta didik yang pada tahap sebelumnya belum bisa mendapatkan sertifikat diploma karena sudah lewat umur, ingin naik tingkatan program, gagal dalam mengambil ujian akhir pada sekolah sebelumnya, serta alasan lainnya. Sistem VAVO ini menyediakan dua jenjang yang terdiri dari HAVO dan VWO. Kedua jenjang tersebut berasal dari sistem  menengah umum atau Voortgezet Onderwijs, yang relatif setara dengan sekolah tingkat menengah di Indonesia seperti SMP dan SMA. Di bawah sistem VAVO, jenjang HAVO dan VWO hanya dilaksanakan selama dua tahun. Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh banyaknya peserta didik yaitu umur, pelaksanaan pembelajaran harus diringkas dari 5-6 tahun menjadi 2 tahun
Kalender Tahunan
Target penyelesaian Program tahunan dari Nova College umumnya tidak memiliki perbedaan yang relatif jauh dengan program tahunan SMP atau SMA di Indonesia. Satu tahun program VAVO terbagi dalam 3 triwulan. Satu triwulan dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan dengan waktu belajar selama 12 Â pekan diikuti dengan waktu liburan selama 4 pekan. Setelah siswa/i belajar selama 3 triwulan, terdapat Ujian Akhir yang wajib diikuti oleh seluruh siswa/i secara serentak di seluruh Belanda.
Kebebasan Belajar Peserta Didik
Waktu menjadi hal penting bagi peserta didik Nova College Hoofddorp. Tidak sedikit dari mereka yang sudah memiliki pekerjaan paruh waktu selama mereka menjadi peserta didik di Nova College. peserta didik diberi kebebasan untuk memilih jadwal pembelajaran yang tersedia berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan waktu mereka sesuai dengan jurusan pilihannya. Selanjutnya Nova College Hoofddorp juga menawarkan program paruh waktu di mana siswa mengambil kelas tambahan diluar kelas reguler pada malam hari sehingga peserta didik dapat menyelesaikan programnya lebih cepat atau disebut juga dengan program akselerasi. Selain waktu, layaknya di Indonesia, pendidikan menengah di Belanda memiliki beberapa jurusan sekolah yang membuka peluang lebih luas serta memberikan kebebasan lebih kepada peserta didik untuk memilih jurusannya yang diinginkan. Terdapat sekitar 4 jurusan yang dapat dipilih peserta didik untuk diikuti. Â
Kebebasan belajar peserta didik juga akan lebih dirasakan ketika mereka sudah lewat 18 tahun. 18 tahun merupakan batas minimal seseorang dalam menempuh jenjang pendidikan di Belanda. melewati 18 tahun, orang tua tidak lagi menjadi wali dari peserta didik. Sehingga, peserta didik memiliki tanggung jawab dan hak untuk menentukan masa depannya sendiri. Hal ini mempengaruhi ketika ada proses evaluasi, baik pribadi maupun serentak. Suatu lembaga pendidikan tidak boleh melibatkan orang tua atau wali dari peserta didik yang berusia lebih dari 18 tahun, di luar izin atau persetujuan peserta didik itu sendiri. Walaupun demikian, peserta didik diberi seorang mentor untuk berkonsultasi mengenai program pendidikannya maupun karir ke jenjang pendidikan yang selanjutnya layaknya pembimbing akademik di Indonesia. Mr. Bouton, guru biologi, merupakan salah satu mentor dari 20 peserta didik. Ia menyampaikan bahwa tiap mentor diminta untuk membimbing, mengarahkan, serta memberi saran kepada peserta didiknya dalam menjalankan proses pendidikan ini. Ia seringkali mendapatkan peserta didik yang merupakan mentee-nya mendatangi dan meminta konsultasi tepat setelah pembelajaran. Konsultasi ini bersifat asynchronous, atau tidak berpatok pada waktu, sehingga dapat menyesuaikan dengan keluangan dan ketersediaan peserta didik.