Tidak semua sekolah memiliki akses ke teknologi yang memadai. Pemerintah dan pihak swasta perlu bekerja sama untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan agar semua siswa dapat menikmati manfaat dari Merdeka Belajar.
3. Evaluasi dan Penilaian
Sistem penilaian yang terlalu berfokus pada hafalan dan ujian tertulis perlu diubah. Penilaian yang lebih holistik, termasuk aspek afektif dan psikomotorik, harus dikembangkan untuk mencerminkan kemampuan siswa secara lebih komprehensif.
Kesimpulan
Merdeka Belajar menawarkan peluang besar untuk merevitalisasi pendidikan Agama Islam di Indonesia, menjadikannya lebih relevan dan adaptif terhadap kebutuhan generasi saat ini. Dengan mengadopsi pendekatan yang dinamis dan inklusif, kurikulum PAI dapat membantu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan toleran. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat menjadi kunci sukses dalam mewujudkan visi ini.
Referensi
- Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). (2022). Laporan Survei Internet.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2023). Panduan Merdeka Belajar.
- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. (2023). Studi Implementasi Kurikulum PAI.
TERIMA KASIH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H