PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
PERTEMUAN KE-27 GELOMBANG 26
MOTIVASI MELNULIS DAN MENERBITKAN BUKU
NARASUMBER Â Â Â Â : DAIL MA'RUF, M.Pd
MODERATOR Â Â Â Â Â : AROFIAH AFIFI
Dalam setiap pekerjaan atau kegiatan pasti diawali dengan semangat yang membara. Namun, tidak jarang manakala kegiatan itu sudah berada pada fase tengah atau di penghujung tidak luput dari godaan dan kendala. Termasuk juga pada kegiatan menulis. Seorang calon penulis atau bahkan penulis pasti akan berhadapan dengan godaan dan kendala yang menghadang.Â
Di antara godaan dan kendala yang merintanginya seperti rasa malas, kehabisan ide,  insecure alias timbul rasa takut atau  hawatir bacaannya kurang bagus, hawatir tidak ada yang baca, tidak Pede atau Atau bahkan kita merasa bosan dengan aktivitas aksara.
Godaan dan kendala di atas memang benar adanya dan suatu hal yang wajar, tetapi semua godaan dan kendala tersebut harus mampu kita minimalisir dan mencari solusinya agar tidak berlarut. Kalau dibiarkan berlarut, maka seorang penulis akan mengalami kevakuman.
Seperti mendaki sebuah gunung ketika sudah naik mengajak dan mendekat  sampai tujuan, akan terasa sangat berat. Pada Awal mendaki kita semangat sekali, tapi begitu ke atas semakin berat dan tak sedikit yang menyerah, Agus. Tapi kita harus ingat dibalik pendakian yang melelahkan akan ada pemandangan indah yang akan membayar lunas semua lelah.
Untuk mengembalikan semangat, maka harus dicari solusi . Solusinya apa ? Dengan cara apa? Maka jawabannya adalah dengan cara membangkitkan kembali motivasi.
Nah pertanyaan selanjutnya adalah  bagaimana cara kita selaku penulis mengembalikan semangat kita yang naik turun?
Memang menulis itu jika sudah dijadikan Passion, maka sehari tak menulis, bagaikan ada yang kehilangan. Bagaikan sayur tanpa garam misalnya. Agar seorang penulis selalu konsisten dalam menulis maka diperlukan motivasi. Ada 3 hal dalam motivasi , yaitu: intensitas, arah dan ketekunan.
Pertama intensitas: agar motivasi menulis terjaga adalah harus intens alias sering atau kontinu. Â Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd "Menulislah setiap hari lalu lihat apa yang terjadi."
Kedua tahu arah: Jika ingin ke arah menjadi penulis maka lakukan saja Aktivitas Menulis.
Semua orang pasti memiliki gagasan cemerlang atau ide kreatif yang tentunya ingin disampaikan kepada orang lain. Gagasan cemerlang atau ide kreatif salah satu cara menyampaikannya kepada orang lain adalah dengan menulis.Â
Nah, sebelum menulis maka yang perlu ditentukan pertama kali kali maksud dan tujuannya atau bisa dikatakan arahnya. Ini dilakukan agar pembaca mengetahui ke mana arah tujuan penulisan itu sendiri.Â
Dengan adanya tujuan yang jelas bisa mempengaruhi seseorang dalam membuat suatu tulisan yang baik. Dengan tujuan atau arah yang jelas seorang penulis dapat mengkomunikasikan idenya secara kronologis dan terpadu.
Gie 1977:10 berpendapat bahwa tujuan mengarang tergantung pada keinginan pengarang. Beberapa keinginan pengarang adalah sebagai berikut:Â
- ingin terkenal,
- mendapat honorarium,
- mempengaruhi orang lain,
- mencerdaskan masyarakat,
- menghibur kanak-kanak,
- menenangkan kalbu,
- menyampaikan pengetahuan, dan
- sekedar menghabiskan waktu senggang.
Ketiga  ketekunan:Â
Hal yang paling sulit untuk dilakukan oleh penulis adalah ketekunan. Apalagi seorang penulis pemula, ketekunan ini sangat sulit karena minimnya pengalaman dalam menulis.Â
Ketekunan dalam menulis berarti komitmen untuk terus mengembangkan kemampuan menulis secara terus-menerus. Bisa melalui bacaan atau melalui latihan menulis artikel sederhana. Memang dalam menulis factor keberuntungan sangat diperlukan.Â
Namun, ketekunan dalam menulis adalah hal yang paling utama. Jika seseorang tekun dan bekerja keras dalam menulis, maka karya tulisnya akan indah dan tentunya pembaca akan senang membacanya.
Salah satu cara menjaga ketekunan dalam menulis adalah mematuhi jadwal harian. Siapa yang tekun menulis setiap hari, maka dia akan mudah dalam menuliskan semua bentuk ide dan gagasannya.
Ada 4 cara jaga motivasi menulis agar tetap menyala:
1. Bergabung dengan komunitas menulis
2. menulislah di akun yang dibaca banyak orang seperti : KOMPASIANA, DLL
3. Jadikan Menulis sebagai Healing
4. Jadikan menulis sebagai Passion
Ada beberapa motivasi dalam menerbitkan buku sebagai berikut.
- Buku adalah mahkota bagi penulisnya.
- jika bukan anak raja dan anak orang kaya, maka menulislah.
- mendapat pahala jariyah.
- Bisa terkenang sepanjang masa walau telah meninggal dunia.
- Setiap tulisan akan menemukan takdirnya.
- Setiap buku yang terbit pasti ada pembacanya.
- Menulis membuat penulisnya bahagia.
- Dengan menulis bisa naik kelas.
- Menambah rezeki atau memperbaiki ekonomi.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Salam Literasi!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI