Nah pertanyaan selanjutnya adalah  bagaimana cara kita selaku penulis mengembalikan semangat kita yang naik turun?
Memang menulis itu jika sudah dijadikan Passion, maka sehari tak menulis, bagaikan ada yang kehilangan. Bagaikan sayur tanpa garam misalnya. Agar seorang penulis selalu konsisten dalam menulis maka diperlukan motivasi. Ada 3 hal dalam motivasi , yaitu: intensitas, arah dan ketekunan.
Pertama intensitas: agar motivasi menulis terjaga adalah harus intens alias sering atau kontinu. Â Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd "Menulislah setiap hari lalu lihat apa yang terjadi."
Kedua tahu arah: Jika ingin ke arah menjadi penulis maka lakukan saja Aktivitas Menulis.
Semua orang pasti memiliki gagasan cemerlang atau ide kreatif yang tentunya ingin disampaikan kepada orang lain. Gagasan cemerlang atau ide kreatif salah satu cara menyampaikannya kepada orang lain adalah dengan menulis.Â
Nah, sebelum menulis maka yang perlu ditentukan pertama kali kali maksud dan tujuannya atau bisa dikatakan arahnya. Ini dilakukan agar pembaca mengetahui ke mana arah tujuan penulisan itu sendiri.Â
Dengan adanya tujuan yang jelas bisa mempengaruhi seseorang dalam membuat suatu tulisan yang baik. Dengan tujuan atau arah yang jelas seorang penulis dapat mengkomunikasikan idenya secara kronologis dan terpadu.
Gie 1977:10 berpendapat bahwa tujuan mengarang tergantung pada keinginan pengarang. Beberapa keinginan pengarang adalah sebagai berikut:Â
- ingin terkenal,
- mendapat honorarium,
- mempengaruhi orang lain,
- mencerdaskan masyarakat,
- menghibur kanak-kanak,
- menenangkan kalbu,
- menyampaikan pengetahuan, dan
- sekedar menghabiskan waktu senggang.
Ketiga  ketekunan:Â
Hal yang paling sulit untuk dilakukan oleh penulis adalah ketekunan. Apalagi seorang penulis pemula, ketekunan ini sangat sulit karena minimnya pengalaman dalam menulis.Â
Ketekunan dalam menulis berarti komitmen untuk terus mengembangkan kemampuan menulis secara terus-menerus. Bisa melalui bacaan atau melalui latihan menulis artikel sederhana. Memang dalam menulis factor keberuntungan sangat diperlukan.Â