Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Lainnya - Learner

Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Intelijen Nabi

27 Oktober 2023   01:00 Diperbarui: 27 Oktober 2023   01:20 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abbas dikumpulkan bersama tawanan lainya. Nabi Muhammad saw memerintahkan untuk melonggarkan borgol Abbas. Saat pemeriksaan untuk meminta tebusan atas tawanan, Nabi Muhammad ssaw berkata kepada Abbas, "Ya Abbas, tebuslah dirimu dan keponakanmu Aqil bin Abi Thalib, Naufal bin al-Harits, dan teman karibmu Utbah bin Amr bin Jahdam karena engkau seorang kaya."

"Ya Rasulullah, saya ini seorang Muslim, tetapi saya dipaksa ikut berperang oleh mereka," ucap Abbas.

"Allah saja yang Maha Tahu dengan keislamanmu. Kalau pengakuanmu itu benar, Allah akan mengganjarmu, tetapi aku melihatmu dari segi lahirmu maka bayarlah tebusanmu."

"Aku tidak mempunyai uang, ya Rasulullah," ujar Abbas.

Rasulullah saw sambil tersenyum berkata, "Mana uang yang kau simpan pada Ummul Fadhal, isterimu, ketika kau hendak keluar ikut berperang. Lalu, pesanmu kepadanya, 'Kalau aku tewas dalam peperangan, uang itu dibagikan antara kau, Fadhal, Abdullah, Ubaidullah, dan Qatsam."

Abbas kaget karena Nabi mengetahui yang dikatakannya sebelum berangkat perang. "Dari mana kau tahu ini padahal aku tidak pernah memberitahukan hal itu kepada siapa pun?" tanya Abbas.

Rasulullah saw menjawab, "Allah Taala yang memberitahukan rahasiamu itu."

"Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan engkau benar-benar rasul Allah, bahwa kau seorang yang jujur," ucap Abbas.

Setelah tebusan dibayar, Abbas kembali ke Makkah. Selama di Makkah terus memberi kabar kepada Rasulullah saw tentang kegiatan orang-orang Quraisy.

Peran Abbas memang tidak terlihat dalam sejarah Islam. Mungkin dapat disebut seorang intelijen Rasulullah saw. Dalam Fathuh Makkah peran Abbas sangat tampak saat membawa dua tokoh Makkah yang berniat bergabung dan memeluk Islam, yaitu Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muthalib dan Abdullah bin Abi Umayyah bin Mughirah.

Setelah diantar dan disampaikan oleh Abbas, Nabi Muhammad saw menerima keduanya masuk dalam barisan pasukan Islam. Kemudian pasukan bergerak dan berhenti di Marrudz-Dzahran. Nabi Muhammad saw memerintahkan Abbas bin Abdul Muthalib untuk mengabarkan keberadaan pasukan Islam kepada orang-orang Makkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun