Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Orang kampung di Kabupaten Bandung. Sehari-hari memenuhi kebutuhan harian keluarga. Beraktivitas sebagai guru honorer, editor and co-writer freelance, dan bergerak dalam literasi online melalui book reading and review.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Umar, Pelopor Inovasi

25 Oktober 2023   19:41 Diperbarui: 25 Oktober 2023   19:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UMAR bin Khaththab memeluk Islam sebelum hijrah ke Madinah. Umar termasuk orang yang benci kepada Rasulullah saw. Tidak segan-segan Umar juga menindas budak-budaknya yang mengikuti agama yang dibawa Nabi Muhammad saw.

Suatu hari Umar merasa kesal dengan dakwah Rasulullah saw yang kian hari bertambah banyak orang yang memeluk agama Islam. Dihadapan para tokoh Quraisy, Umar berjanji akan menghabisi Rasulullah saw.

Umar bin Khaththab berangkat menuju tempat berkumpulnya orang-orang Islam. Di tengah perjalanan, Umar dihadang seorang kawannya. Setelah bertegur sapa, kawannya memberitahu adik perempuannya sudah memeluk agama yang dibawa Nabi Muhammad saw.

Mendengar itu, Umar langsung pergi menuju rumah adiknya. Tepat depan rumah adiknya, Umar mendengar suara yang dilafalkan yang mirip syair-syair, tetapi lebih indah. Umar langsung menggedor pintu rumah adiknya. Dari dalam rumah, Fathimah binti Khaththab langsung keluar dan menyapa kakaknya.

Di depan pintu, Umar melongok-longok melihat ke dalam rumah. Umar mendapati sebuah lembaran kulit yang bertuliskan sesuatu sedang dipegang suami adiknya.

Umar meminta lembaran tersebut. Namun, Fathimah binti Khaththab menolaknya. Umar menanyakan mengenai kebenaran berpindah agama yang disampaikan kawannya. Fathimah mengiyakannya. Tanpa rasa kasihan langsung saja tamparan telapak tangan Umar mengenai wajah adiknya dan suami adiknya juga sempat dipukul dengan kepalan tangan.

Darah segar keluar dari hidung adiknya. Umar terdiam. Umar meminta maaf dan meminta supaya memperlihatkan lembaran yang dipegang mereka. Umar berjanji tidak akan melakukan kekerasan fisik kalau adiknya memberikan kesempatan untuk membaca lembaran ayat-ayat Al-Quran yang dipegang adiknya.

Fathimah binti Khaththab meminta kakaknya, Umar, untuk mandi terlebih dahulu. Setelah itu, diberikannya lembaran ayat-ayat Al-Quran tersebut. Umar membacanya dengan tenang. Merenungkan isi dari tulisan tersebut.

Setelah itu, Umar bertanya kepada adiknya tempat berkumpulnya Rasulullah saw beserta pengikutnya. Umar berjanji tidak akan melukai Rasulullah saw. Diberitahulah keberadaan Rasulullah saw dan pengikutnya.

Tibalah Umar di rumah Arqam bin Arqam yang menjadi tempat Rasulullah saw dan pengikutnya berkumpul untuk beribadah. Di luar rumah yang dijadikan majelis ilmu, Umar memanggil Rasulullah saw. Hamzah bin Abdul Muthalib yang sudah siap dibalik pintu diperintahkan oleh Nabi Muhammad saw untuk membukanya.

Umar masuk ke dalam dan mencari sosok Muhammad saw. Ketika Umar mulai mendekati Rasulullah saw, Hamzah segera memegang kuduk Umar. Rasulullah saw menyuruhnya untuk membiarkan Umar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun