Makna konotasi berarti makna kias, bukan makna sebenarnya. Sebuah kata dapat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma masyarakat tersebut. Makna denotasi adalah makna suatu kata sesuai dengan konsep asalnya, apa adanya, tanpa mengalami perubahan makna atau penambahan makna. Makna konotasi dan denotasi dalam puisi "Jejak Langkah Sang Pengabdi" adalah sebagai berikut.
Konotasi:
"Tetaplah diharap, dikau sudi berdiri di belakang kami" kalimat tersebut bermakna orang yang selalu ada untuk orang tersebut. Dalam puisi ini mengartikan seseorang yang akan terus mengabdi kepada pemimpinnya. Namun makna sebenarnya dari kalimat tersebut adalah orang yang berdiri tepat di bekang orang lain.
Denotasi:
"Yang sakit dan sekarat karena kelaparan dan tak berdaya" kata tersebut bermakna orang yang sedang kesakitakan dan sekarat dikarenakan suatu hal yang terlihat jelas. Jika dalam konotasi, orang yang ditinggalkan orang terkasihnya juga bisa merasakan sakit namun yang sakit perasaannya dan itu tidak dapat terlihat jelas.
Mengampuni itu Indah dan Mudah
Konotasi:
"Tampak jelas sudah, tidak banyak yang merasa gerah" kata tersebut memiliki makna lain yakni, orang yang sudah bisa memaafkan kesalahan orang lain secara ikhlas dia tidak akan merasa kepanasan hati dan pikirannya. Namun makna sebenarnya dari kata tersebut adalah orang yang merasa kepanasan dikarenakan suhu di sekitarnya atau cuaca.
Denotasi:
"Bahwa memaafkan dan mengampuni itu amat mudah" mudah memiliki makna lekas sekali, jadi memaafkan seseorang itu adalah hal yang sangat mudah.
"Menghilangkan marah itu, sudah jelas amatlah susah" susah memiliki makna tidak senang, suatu hal yang tidah mudah untuk dilakukan.