Mohon tunggu...
Ahmad royhanhabibillah
Ahmad royhanhabibillah Mohon Tunggu... Penulis - Magister Administrasi Publik

Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Opini Komunis di Indonesia dan Komunis Versi Mao Zedong

17 Desember 2018   17:17 Diperbarui: 17 Desember 2018   17:25 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya dari sumber berupa flim G 30 S-PKI yang saya tonton saya melihat  pada pasca kemerdekaan Indonesia di tahun 1960 PKI semakin besar kepala karena Presiden Soekarno membuat konsep NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis). 

Dengan begitu konsep komunisme di Indonesia sangat merajalela salah faktornya ialah PKI sangat dekat dengan Presiden Soekarno dan merasuk ke tubuh pemerintahan pada masa itu PKI  memiliki anggota yang sangat banyak hampir seluruh  penduduk Indonesia adalah anggota atau pendukung  PKI pada masa itu.

Di tahun 1965 tanggal 30 September  PKI di bawah pimpinan D.N.Aidit dan Syam Kamaruzzaman mereka melakukan  pembunuhan berencana terhadap 7 dewan jenderal yang menjadi pahlawan revolusi Indonesia dan mereka berhasil membunuh 6 jenderal dan memasukan nya kedalam sumur yang biasa kita dengar (lubang buaya), 1 jenderal yang masi hidup pada saat itu ialah soeharto dan pada masa itu jenderal soeharto langsung mengambil alih komando militer indonesia untuk menghabisi anggota-anggota dan pimpinan PKI di indonesia.

Saya masi ingat sebuah kekerasan PKI terhadap suatu agama islam yaitu pada massa PKI di Kanigaro yang menyerang sebuah masjid ketika jemaah di dalamnya sedang menunaikan salat subuh. 

Anggota partai terlarang ini digambarkan menyerang mereka yang sedang salat, membunuh sang Imam dan merobek-robek Quran dengan celurit. 

adegan segamblang ini jelas bikin saya lekas sadar kenapa orang punya fobia yang begitu mengakar terhadap PKI. PKI, dalam film itu, digambarkan sebagai sebuah partai ganas yang menentang kapitalisme, pemerintah yang sah dan, ini yang paling sering disalah pahami, agama. Dengan penggambaran seperti ini, mudah memahami mengapa fobia terhadap PKI terus subur di Indonesia. 

Pada tahun 2016  sejumlah pihak mulai khawatir bahwa komunisme akan bangkit di Indonesia. Bahkan diserukan agar seluruh rakyat Indonesia waspada terhadap gerakan tersebut. Namun ada juga yang menertawakan klaim tersebut, karena dianggap mengada-ada. 

Beberapa menyebut ada motivasi lain dibalik seruan-seruan ini. kemarin sempat tepercik rasa takut terhada bangkitnya komunis setelah Adlun Fiqri dan Supriyadi Sawai diamankan oleh apparat kepolisian karena mengenakan pakaian dengan tulisan Pecinta Kopi Indonesia atau PKI, lengkap dengan palu dan arit. 

Mereka sempat disangka melanggar TAP MPR No. XXV tahun 1966 junto UU No. 27/ 1999 yaitu menyebarkan ajaran komunisme, marxisme, dan leninisme, walaupun pada akhirnya mereka dibebaskan. 

Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang Di Seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia Bagi Partai Komunis Indonesia Dan Larangan Setiap Kegiatan Untuk Menyebarkan Atau Mengembangkan Faham Atau Ajaran Komunis/Marxisme-Leninisme'. 

Secara hukum, yang dijadikan dasar untuk mengeluarkan kebijakan dalam upaya pembubaran dan pelarangan partai komunis Indonesia adalah bersumber pada pasal 3 UUD 1945  (naskah asli), disebutkan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat/MPR  berwenang untuk menetapkan garis-garis besar haluan negara dalam arti luas.

Sehingga berdasarkan sumber hukum tersebut lahirlah TAP MPRS Nomor XXV tahun 1966 pada 5 juli tahun 1966. Yang dengan tegas menyatakan untuk membubarkan serta melarang partai komunis Indonesia berdiri, hidup dan mengikuti pemilu kembali.  

Dengan ditetapkannya TAP MPRS Nomor XXV tahun 1966, maka sejak saat itu PKI sebagai Partai Politik dinyatakan dibubarkan dan Marxisme-Leninisme sebagai ideologi yang diklaim sebagai ideologi PKI dinyatakan sebagai ideologi terlarang.

Sehingga dari penjelasan di atas kita sudah bisa menyimpulkan bahwa sejak diberlakukannya TAP MPRS No. XXV tahun 1966, PKI sebagai partai politik sudah tidak memiliki eksistensi lagi di Indonesia.

* Komunis Pad Masa Mao Zedong

Ini merupakan sedikit pengetahuan saya tentang Mao Zedong yang saya  baca dari sejarah,artikel dan wikipedia tentang Mao Zedong,  Mao Zedong mungkin tidak terlalu akrab di telinga sebagian besar orang saat ini. Mao adalah mantan pemimpin China pada tahun 1949 hingga 1976, era yang disebut sebagai masa-masa penuh ketakutan di China.  

Mao Zedong merupaka seorang penganut sistem komunis. Pada massa pemipinan nya Ia mulai memimpin China setelah dia berhasil memenangkan perang saudara yang berlangsung paska perang dunia kedua. Dalam terjadinya  Perang saudara ini banyak  menewaskan warga cina kurang lebih sembilan juta orang.

 Sejak Mao Zedong memimpin banyak mengambil nila-nilai tradisional China, seperti  Lao-Tzu, Taoisme, dan Konfusianisme, Banyak  mengajarkan tentang  perdamaian, kerendahan hati, dan modernisasi,namun makin lama-lama Mao Zedong  terbawak oleh paham komunis yang dianutnya.

Awalnya komunisasi di China pada massa era Mao Zadong ialah  berlangsung dalam tiga tahap, yakni pembersihan, rencana, dan kambing hitam. 

Pertama adanya  pembersihan untuk mewujudkan komunisme. Kedua Ada gerilyawan yang membunuh dan menyebar untuk menasionalisasikan Ketiga Saat itu banyak gereja-gereja harus dihancurkan. 

Kekerasan dimulai di negara china  ini menyebabkan menyebar ke kota-kota sekitarnya. Dan mengakibatkan kebijakan semua petani dibagi menjadi empat kelas yang dianggap dapat diterima secara politis, yakni miskin, semi miskin, rata-rata, dan kaya.

Semua ora yang dianggap sebagai sih pemilik tanah dan ditargetkan untuk di dikriminallisasi . Jika tidak ada pemilik tanah yang dapat ditemukan, golongan yang dianggap kaya sering disertakan dalam kelompok ini. 

Kelas itu ditemukan dalam serangkaian "pertemuan kepahitan" di seluruh negeri di mana orang-orang menoleh ke tetangga mereka karena memiliki properti dan tidak setia secara politis. 

Mereka yang begitu dianggap segera dieksekusi bersama dengan mereka yang bersimpati dengan mereka. Kampanye tersebut kemudian berpindah ke kota. Siapa pun yang dicurigai terlibat dalam prostitusi, perjudian, penghindaran pajak, kebohongan, penipuan, penawaran opium, atau rahasia negara dieksekusi sebagai "bandit".

Mao Zedong kemudian membawa Kampanye Seratus Bunga dalam dua bulan pada 1957. Orang didorong untuk berbicara dengan bebas dan memberikan sudut pandang mereka, sebuah kesempatan yang sangat menggoda bagi para intelektual. 

Namun liberalisasi itu hanya singkat dan tipuan. Semua orang yang berbicara menentang pemerintah China ditangkap dan dipenjara. Sekitar 400 ribu orang dipenjara, dimana 10 persennya adalah pelajar.

Kekejaman Mao Zedong terus berlanjut dengan sejumlah kebijakan menakutkan dibuat. Mao Zedong  meninggal dunia pada tahun 1976, yang merupakan menjadi tanda berakhirnya rezim komunis yang ia 

bangun.Setelah beberapa bulan setelah meninggalnya Mao Zedong terjadilah  reformasi yang  berlangsung di China dan kebebasan sipil dipulihkan dan rehabilitasi dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun