Mohon tunggu...
Ahmad royhanhabibillah
Ahmad royhanhabibillah Mohon Tunggu... Penulis - Magister Administrasi Publik

Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Opini Komunis di Indonesia dan Komunis Versi Mao Zedong

17 Desember 2018   17:17 Diperbarui: 17 Desember 2018   17:25 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelas itu ditemukan dalam serangkaian "pertemuan kepahitan" di seluruh negeri di mana orang-orang menoleh ke tetangga mereka karena memiliki properti dan tidak setia secara politis. 

Mereka yang begitu dianggap segera dieksekusi bersama dengan mereka yang bersimpati dengan mereka. Kampanye tersebut kemudian berpindah ke kota. Siapa pun yang dicurigai terlibat dalam prostitusi, perjudian, penghindaran pajak, kebohongan, penipuan, penawaran opium, atau rahasia negara dieksekusi sebagai "bandit".

Mao Zedong kemudian membawa Kampanye Seratus Bunga dalam dua bulan pada 1957. Orang didorong untuk berbicara dengan bebas dan memberikan sudut pandang mereka, sebuah kesempatan yang sangat menggoda bagi para intelektual. 

Namun liberalisasi itu hanya singkat dan tipuan. Semua orang yang berbicara menentang pemerintah China ditangkap dan dipenjara. Sekitar 400 ribu orang dipenjara, dimana 10 persennya adalah pelajar.

Kekejaman Mao Zedong terus berlanjut dengan sejumlah kebijakan menakutkan dibuat. Mao Zedong  meninggal dunia pada tahun 1976, yang merupakan menjadi tanda berakhirnya rezim komunis yang ia 

bangun.Setelah beberapa bulan setelah meninggalnya Mao Zedong terjadilah  reformasi yang  berlangsung di China dan kebebasan sipil dipulihkan dan rehabilitasi dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun