Gangguan tersebut dapat di sikapi dengan komunikasi. Komunikasi merupakan  peran krusial. Remaja perlu merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman mereka tanpa takut dihakimi, baik kepada orang tua, guru, maupun konselor. Dukungan psikososial, seperti akses ke konseling profesional dan kelompok dukungan sebaya, membantu remaja dalam mengatasi masalah psikologis mereka dengan lebih baik.
Aktivitas positif dan keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya mengalihkan perhatian dari pergaulan bebas, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan keterampilan sosial yang sehat. Peran aktif orang tua dalam memantau dan mendukung anak remaja mereka juga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental.
Di lingkungan sekolah, kebijakan yang mendukung kesehatan mental serta upaya pencegahan terhadap pergaulan bebas menjadi prioritas. Memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk kampanye kesadaran kesehatan mental juga dapat menjadi alat efektif dalam mencapai remaja.
Secara keseluruhan, pendekatan holistik dan kolaboratif antara remaja, keluarga, sekolah, dan komunitas diperlukan untuk mengatasi gangguan psikologis yang timbul akibat pergaulan bebas. Dengan demikian, remaja dapat mengembangkan strategi yang lebih baik untuk menjaga kesejahteraan psikologis mereka di tengah kompleksitas kehidupan modern saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H