Praktik budaya beternak babi di Tana Toraja tidak hanya sekadar aktivitas tradisional, melainkan juga dasar yang mendasari ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat multikultural.Â
Praktik ini, yang melibatkan aspek budaya dan ekonomi, membuktikan kemampuannya untuk memperkuat ikatan sosial dalam kerangka keberagaman budaya. Di tengah perkembangan masyarakat multikultural yang terus berlangsung, praktik budaya seperti beternak babi memberikan fondasi yang kuat bagi kelangsungan dan ketahanan.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang peran praktik budaya dalam konteks ketahanan sosial di Tana Toraja, tidak dapat diabaikan bahwa praktik budaya seperti beternak babi memiliki dampak yang jauh lebih luas daripada sekadar aspek ritual atau ekonomi semata. Praktik ini menciptakan fondasi kuat untuk kerangka keberlanjutan ekonomi dan sosial dalam masyarakat multikultural yang kompleks.
Dengan menggabungkan aspek budaya, ekonomi, dan sosial, praktik budaya beternak babi di Tana Toraja mencerminkan kemampuan masyarakat untuk memadukan nilai-nilai tradisional dengan tuntutan zaman modern. Dalam prosesnya, mereka memperkuat kerukunan sosial, memelihara identitas budaya, dan menciptakan landasan yang kokoh bagi kelangsungan masyarakat multikultural mereka di tengah perubahan yang terus berlangsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H