Mohon tunggu...
Ahmad Riyadi
Ahmad Riyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN PALANGKARAYA

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Laporan Keuangan PT. Kapuas Prima Coal Tbk, dari tahun 2019 s/d 2022 dengan Pertumbuhan Perusahaan yang Tidak Stabil

5 Desember 2023   17:40 Diperbarui: 5 Desember 2023   17:55 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

= 177.187.926.627/254.088.502.847 = 0,70

-2022

= 53.464.902.205/708.012.768.442 = 0,07

Tabel 2. Tabel Perhitungan Rasio lancar ZINC

dokpri
dokpri

Berdasarkan diagram diatas, rasio likuiditas ZINC di tahun 2019 adalah 1,49 artinya setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 1,49 aset lancar. Kemudian di tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 1,17 yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin menurun dibandingkan tahun 2019. Namun di tahun 2021 likuiditas kembali mengalami kenaikan yang cukup pesat sebesar 2,81 yang berarti setiap Rp. 1 utang lancer dijamin oleh Rp. 2,81 aset lancer. Dan mengalami penurunan yang sangat tinggi pada tahun 2022 yakni sebesar 0,95. Dilihat dari rata-rata industri, rasio likuiditas ZINC banyak mengalami penurunan atau di bawah standar di tahun 2019, 2020, dan 2022. Sedangkan di tahun 2021 rasio nya mengalami kenaikan yang di atas rata-rata industri

 

RASIO SOLVABILITAS

Rasio yang digunakan adalah Debt to Equity ratio (DER). Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:

            (DER) = 

-2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun