Mohon tunggu...
Ahmad Riefaldi
Ahmad Riefaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN KH. Abdurrahman Wahid

Nama saya Ahmad Riefaldi, saya sangat bahagia bila melihat orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Music

Musik sebagai Alat Kritik Politik

4 Desember 2022   13:26 Diperbarui: 4 Desember 2022   13:56 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik dan manusia sudah menjadi dua elemen yang saling melengkapi. Musik sangat berperan untuk merepleksikan diri manusia. Begitu pula manusia sangat berperan bagi musik sebagai energi utama untuk menjalankan musik. 

Musik memiliki energi yang sangat besar untuk mengekspresikan perasaan, keindahan, pengalaman dan menyampaikan kritik sosial dan politik melalui liriknya. Tidak jarang seseorang menyukai musik karena mereka merasa terwakilkan atas pesan yang terkandung dalam lirik dan aransemen musik yang di sajikan. 

Sudah begitu lazim bila musik di jadikan sebagai alat kritik sosial dan politik, yakni sebagai perantaraan suara rakyat untuk sang penguasa.Musik adalah suara yang di susun demikian rupa sehingga dapat mengandung irama, lagu, keharmonisan dari bunyi yang di hasilkan oleh alat musik. Sejatinya musik berawal dari beberapa suara yang di susun dan di racik lalu di satukan sehingga menghasilkan keindahan untuk di dengar. 

Dari dahulu hingga sekarang musik tak pernah tenggelam di telan jaman, musik selalu berevolusi seiring dengan berkembangnya jaman.Berbicara tentang genre, di Indonesia banyak sekali genre musik yang seringkali dipakai oleh musisi tanah air. 

Dangdut adalah salah satu genre yang lahir di Indonesia pada tahun 1968 yang di pelopori oleh H. Rhoma Irama. Dengan demikian dangdut banyak di sukai di Indonesia dan sering kali di jadikan untuk ajang hiburan di hari pernikahan, hari besar dan bahkan seringkali di jadikan sebagai alat kampanye.

Menuju pilpres tahun 2024. Belakangan ini sudah ada calon dari partai PKB yakni Gus Muhaimin, beliau mengenalkan dirinya kepada masyarakat dengan cara menggelar konser Gus Muhaimin festival di sejumlah kota besar di tanah air yang di meriah kan oleh musisi dan band ternama tanah air dari berbagai genre musik dari mulai Rock Jazz hingga dangdut seperti, Jamrud, Kotak, Ghea Youbi, New palapa, pas band dan masih banyak lagi.

Musik sering Kali di kaitkan dengan politik. Karena peminatnya yang banyak tak jarang musik di jadikan sebagai umpan seorang aktivis politik untuk mengambil simpati masyarakat terhadapnya, dengan harapan seorang aktivis politik tersebut dapat dukungan dari masyarakat untuk mendapatkan jatah kursi di parlemen.

Musik bukanlah hal yang baru lagi di dunia politik. Seorang pengamat musik Bens Leo dan Danny Sakrie mencatat, sejak jaman orde baru musik kerap di rapatkan dengan agenda kegiatan politik. Contohnya pada tahun 90an Rhoma irama pernah membuat “Pemilu.” Ada pula Bing Slamet pernah menyanyikan “Pohon beringin” pada tahun 70an.

Pendapat Sylado (1983:12) bahwa musik adalah waktu yang memang untuk di dengar. Musik merupakan wujud waktu yang hidup, merupakan kumpulan ilusi dan alunan suara yang berisi rangkaian nada yang berjiwa akan mampu menggerakkan hati para pendengarnya. Maka dari itu musik juga mampu menyuntikkan pemikiran-pemikiran secara halus pada para pendengarnya dan bahkan mampu menggiring opini publik.

Mengadopsi pendapat Sylado, musik dapat menggerakkan hati para pendengarnya. Hal ini menjadikan musik mampu menyusup ke segala elemen, termasuk politik. Para musisi hanyalah sebagai komunikator untuk menyampaikan suara rakyat  kepada pemerintah melalui sebuah karya musik. Hal ini bertujuan untuk menggerakkan hati pemerintah agar melek akan keadaan sosial yang sedang di rasakan masyarakat.

Terciptanya lagu berawal dari inspirasi seorang musisi yang datang dari berbagai arah. Jatuh cinta, sakit hati dan bahkan dari keresahan akan keadaan sosial politik yang sedang terjadi. Sifatnya yang luwes dan pesona, menjadikan musik sebagai medium untuk menyampaikan kritik politik. Ada beberapa Band tanah air yang liriknya terkadang mengkritik politik seperti, Slank, Iwan fals, Efek rumah kaca, Superman is dead dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun