Mohon tunggu...
Ahmad Riddi Gazali
Ahmad Riddi Gazali Mohon Tunggu... Pemadam Kebakaran - Panggil saja Riddi

BOLEH MIMPI ASAL JANGAN LUPA BANGUN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Dulu dari Tanganmu

24 September 2022   10:45 Diperbarui: 24 September 2022   10:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai lelakiku..

2017 merupakan tahun pertama pertemuan kita, pertemuan yang hangat dan nyaman.

2018 kamu dan aku dekat, sehingga banyak cerita lagi yang aku tau tentangmu.

2019 banyak pengalaman baru yang kita lalui bersama, suka dan luka kita hadapi berdua.

Terimakasih untuk 3 tahun sabar, tangis, menyebalkan, dan bahagia bersamamu.

Setiap tempat disini, kita lalui dengan penuh cerita, aku harap akan kita kenang dan saling bernostalgia dipenutup hari bersama dalam atap yang sama. Aamiin.

Aku selalu berdoa agar jodohku adalah kamu, semua yang aku butuhkan ada padamu.

Walaupun dirimu sangat menyebalkan, setertutup itu padaku, tapi aku masih bisa memakluminya. Karena aku bukanlah manusia yang sempurna pastinya begitu banyak kekurangan dari diriku.

Bersamamu aku merasa nyaman, bersamamu aku menjadi diri sendiri, tanpamu aku merasa tak menemukan bahagia.

Masih panjang perjalanan kita kedepannya, masih ingin merasakan pengalaman yang baru diluar sana, mencari ilmu dinegeri nan jauh dipulau seberang, mengumpulkan sedikit kebahagiaan agar menjadi sesuatu yang halal untuk kita berdua, membahagiakan orangtua, bertemu dengan banyak orang baru disana, aku harap nantinya kamu tetap seperti laki-lakiku, kamu tetap milikku, hatimu hanya terisi olehku.

Untuk lelakiku..

Maafkan aku yang masih jauh dari kata dewasa, perubahan perasaan yang terlalu sering ini juga menyebalkan bagimu. Aku juga tak menyukai itu.

Maafkan aku yang masih sering menangis menghadapi masalah, tapi aku tetap memikirkan jalan keluar dari masalah setelah sesak didadaku hilang.

Maafkan aku yang pemalas memasak ini, lebih suka rebahan, dan kurang pandai dalam bergaya.

Maafkan aku yang masih sering cerewet, marah-marah, dan ngambekan.

Aku jauh dari kata sempurnakan? Apakah kamu masih mau denganku? Masih mau menuntunku? Masih mau menasehatiku? Masih mau berada disampingku?

Lelakiku..

Mari kita berjuang bersama, mencapai pernikahan dan berbahagia sampai akhir..

Aku tau ini adalah tahun-tahun terberat yang bakalan kita lalui bersama, maka saling berpegang tangan saat jalan yang kita lalui penuh lika liku dan berbatu, mari saling memberikan pelukan yang hangat saat kita menangis, saling menguatkan saat kita berada dititik terburuk, dan jangan sampai ada kata lelah bosan lepas ikhlas dan samapi disini keluar dari mulut kita.

Untuk kesayanganku..

Aku mendoakanmu selalu sehat, istiqomah dalam ibadah, jangan lupa jadwal makan, selalu jadi orang yang bisa diandalkan, bertanggung jawab, memberikan kebahagian disekitarmu.

Salam manis..

Dari perempuanmu..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun