Jadi, politik dan kontestasi dalam Pilkada jangan dipahami dengan cara pragmatis, karena di dalamnya masuk tanggung jawab untuk mengikat dan meredam emosi, mampu mengeksplor potensi positif yang dimiliki sebuah wilayah. Seorang pemimpin harus bisa memastikan bahwa masyarakatnya sibuk membangun sesuai dengan keahliannya, ketimpangan kaya-miskin bisa diperkecil dan akhirnya kemakmuran yang menjadi tujuan utama dari pembangunan daerah menjadi terwujud.
Sama dengan Sir Alex Ferguson mengelola MU, maka para calon pemimpin daerah dan masyarakat juga harus mampu melihat pilkada sebagai sarana tepat untuk memilih siapa yang layak menjadi pemimpin daerah tersebut. Menjadi pemimpin selayaknya adalah mentor atau pelatih yang mampu membuat daerah tersebut mencapai cita-cita bersama yaitu sejahtera.
Jadi sebagai masyarakat kita juga harus cerdas dalam memilih pemimpin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H