Mohon tunggu...
Ahmad Ramdani Official
Ahmad Ramdani Official Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

"Jadikan buah pikiranmu, adalah karya terhebatmu untuk Dunia!!"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Homo Homini Lupus Vs Homo Homini Socius

5 Mei 2023   19:11 Diperbarui: 5 Mei 2023   19:31 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Wallpaperbetter

Sayangnya, banyak filosofi tersebut semakin tergerus lautan ombak zaman. Ini karena semata-mata disebabkan Kita sendiri selaku para Manusia. Kita paham, tetapi tidak punya konsep untuk menggenapinya.

Para sahabat, cobalah ingat kembali sejarah. Apa yang membuat bangsa kita dapat meraih kemerdekannya sehingga kita hari ini merasakan kenyamanan hidup secara biologis? Kami katakan, bukan hanya terletak dari kompaknya sebuah persatuan yang satu komando untuk berperang melawan penjajah saja, tetapi ada seperti "social teks" dibelakangnya.

Social teks tersebut, diwujudkan dalam bentuk perumusan ideologi. Dan, ideologi tersebut adalah pancasila itu sendiri, kita telah sama-sama mengetahui. Maka dari situlah, persatuan akan terwujud. Andai saja ini disikapi, kita tidak perlu kiranya untuk berputar-putar dalam kepala merumuskan banyak teori-teori.

Al-Qur'an sebagai kitab suci, telah banyak memberi uswah kepada kita perihal ini. Ayat fenomenal yang banyak dari kalangan para sahabat umat Muslim, juga mengetahuinya, yaitu QS Az-zariyat (51) ayat 56. Ayat tersebut diterjemahkan menjadi kalimat seperti ini. "Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

Silahkan para sahabat, menyandarkan tolak ukur pikiran masing-masing terhadap ayat ini. Mudah? Apabila hanya sekadar dibaca, jawabannya sudah pasti "Iya." Bagaimana lantas kemudian mengaktualisasikannya?

Bukankah berbicara kalimat "ibadah," merupakan suatu kalimat dari suatu kata kerja? Artinya, Allah SWT mengatakan kepada kita segenap Makhluk Ciptaan yakni Manusia, agar dalam beribadah kepadanya, tidak bisa hanya sekedar memuja-mujiNya. Hal itu memang barang tentu baik.

Sebagai contoh, seorang bos dari sebuah perusahaan misalnya, apakah yang diinginkan oleh seorang bos perusahaan daripada para karyawan atau anak buahnya? Apakah tenaga kerjanya? Ataukah pujian-pujian dari mereka?

Itulah yang kami maksud para sahabat, marilah mulai dari saat ini. Perkataan yang baik dan menjamin kebenaran mutlak, adalah hanya bersumber dari Dia, Allah SWT, Tuhan Yang maha Esa, Tuhan yang satu. Begitulah seruan para nabi dan Rasul di setap periodesasi ketika Dia mengutus mereka kepada segenap Insan ciptaan.

Tentu saja, dalam upaya menyeru tersebut. Sejarah perjalanan para Nabi dan Rasul tersebut dihadapkan berbagai rintangan dan ujiannya. Ya, lazim sudah kita ketahui. Mengapa seperti itu? Karena tidak semua orang dapat menerima seruan mereka.

Itulah perbedaanya antara sebuah ideologi yang "Haq" dan "Batil. Tinggal, bagaimana kita mencoba mengambil sikap manakala seruan tersebut telah tiba terhadap kita. Ingat, Allah SWT itu sendiri tidak pernah memaksakan umat Manusia untuk mengabdi kepadaNya. Perhatikan QS Al-Baqarah (2) ayat 256.

Para sahabat, mari flashback sejenak. Pedagang kelontongan dimana-mana hari ini, mayoritas mereka pasti menjual telur ayam petelur yang berwarna coklat, sebagai makanan pokok masyarakat sehari-hari. Para sahabat sudah pasti ingatkan, bagaimana dulu produk tersebut pada akhirnya menjadi kebutuhan kita? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun