Selain itu, zakat juga memperkuat solidaritas sosial di masyarakat. Dengan memberikan bantuan kepada pelaku UMKM, zakat mendorong masyarakat untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain. Ini menciptakan iklim sosial yang lebih harmonis dan berkelanjutan.
Walaupun zakat memiliki potensi besar dalam mendukung UMKM, masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya zakat sebagai instrumen pembiayaan. Banyak orang masih menganggap zakat hanya sebagai kewajiban religius tanpa menyadari dampak sosial dan ekonominya.
Selain itu, ada juga tantangan dalam hal transparansi dan akuntabilitas pengelolaan zakat. Masyarakat perlu diyakinkan bahwa dana zakat yang mereka bayarkan benar-benar digunakan untuk membantu pelaku UMKM dan tidak disalahgunakan.
Namun, tantangan ini juga membawa peluang. Dengan meningkatkan pendidikan dan pemahaman masyarakat mengenai zakat, BAZNAS dan lembaga zakat lainnya dapat menarik lebih banyak donatur. Selain itu, dengan menerapkan sistem pengelolaan yang transparan, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat dapat meningkat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa zakat memiliki peran yang sangat penting dalam pembiayaan publik, terutama dalam mendukung UMKM. Melalui bantuan modal, pelatihan, dan pendampingan, BAZNAS berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Zakat tidak hanya membantu pelaku UMKM untuk bertahan, tetapi juga mendorong mereka untuk tumbuh dan berinovasi. Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk menyadari potensi zakat dan mendukung pengelolaan yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian, zakat dapat menjadi alat yang efektif dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H