Mohon tunggu...
Ahmad Qomaruddin
Ahmad Qomaruddin Mohon Tunggu... Penulis - kolektor buku dan pengagum perempuan cantik

*Dzikir,Fikir,Amal sholeh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dicekik Plastik

31 Desember 2019   08:41 Diperbarui: 31 Desember 2019   08:44 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat sampah plastik wajah dunia tak lagi cantik

Karena sampah plastik tampilan dunia tak lagi nyentrik

Sebab sampah plastik mahluk di dunia banyak yang mendelik

Selokan tempat air mengalir ke bawah terhalang sampah yang melimpah ruah

Sungai yang jernih berubah keruh dan bikin risih

Danau yang airnya bisa direguk kini menyengat dan berbau busuk

Lautan yang membiru berganti warna merah, kuning, hijau dan ungu

Samudra yang dalam mulai ditempati plastik yang karam

Mereka hanya nyaring berkelakar sambil minum air yang tercemar

Merekasudah sangat pintar namun lupa mana yang benar

Mereka suka menyepelekan ihwal apa saja penyebab kehancuran

Manusia lebih senang menyiapkan kehancuran dari pada menyelamatkan

Sampai lupa kalau ancaman kerusakan dunia di pelupuk mata

Manusia sering bangga dengan kebodohannya sendiri

Sampai lupa bahwa anugerah Tuhan harus direksa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun