Respons Terhadap Keluhan Mahasiswa
Meski sudah banyak mahasiswa yang merasakan gejala keracunan, tidak ada upaya medis khusus yang dilakukan selain pemberian obat umum dan tenaga medis dari pihak travel yang sudah disiapkan sebelumnya. Namun, mahasiswa yang terpengaruh insiden ini menyatakan bahwa keluhan mereka tidak sepenuhnya direspon bahkan dibiarkan ditinggal di hotel, dan mereka malah diminta untuk tetap diam terkait insiden tersebut.
Instruksi Terkait Penyebaran Informasi Insiden
Sejumlah mahasiswa menyebutkan bahwa pihak kampus, termasuk dosen yang mendampingi, meminta agar mereka tidak menyebarluaskan insiden ini di media sosial. Menurut keterangan mahasiswa yang dirahasiakan identitasnya, alasan di balik instruksi diam tersebut adalah kekhawatiran akan dampak reputasional terhadap program studi dan fakultas. Kampus dikhawatirkan bisa mendapat sanksi, mengingat prodi yang mengorganisir perjalanan ini mengalami penurunan akreditasi di tahun sebelumnya.
“Dosen bilang jangan sebar di media sosial karena bisa berdampak buruk ke kampus dan fakultas. Ada kekhawatiran kalau ini diviralkan, Prodi dan dosen akan kena sanksi", ungkap F.
Kondisi Mahasiswa Setelah Insiden
Setelah insiden ini, beberapa mahasiswa mengaku kehilangan kepercayaan terhadap kualitas program edukasi yang diselenggarakan. Mereka merasa was-was untuk mengonsumsi makanan yang disediakan selama perjalanan. Beberapa mahasiswa terpaksa melewatkan sejumlah kegiatan karena harus beristirahat di hotel akibat kondisi kesehatan mereka.
Keanehan Pasca Tur
Setelah mahasiswa kembali dari Bali ke Bandung, beberapa mahasiswa yang diringankan biayanya dari Rp.3.775.000 menjadi Rp.500.000 yang biayanya ditutupi oleh dosen dan sponsor, tiba-tiba diminta uang yang belum dibayarkan oleh dosen yaitu senilai Rp. 3.275.000. Hal ini pun membuat peserta yang diringankan justru merasa keberatan.
"Kalau begini, sama aja kita dipaksa ikut tapi dijanjiin murah di awal, tapi pas pulang disuruh nyicil tanpa dikasih tau", ucap R.
Kejadian ini telah menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab dan pengawasan dalam perjalanan edukasi yang melibatkan mahasiswa. Hingga kini, tidak ada pernyataan resmi dari pihak kampus terkait insiden ini.