Mohon tunggu...
Ahmad Nurhalim Haddise
Ahmad Nurhalim Haddise Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Kehidupan Berkeluarga

Ayah dari 4 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Humor

Pilkada: Obat Penawar di Tengah Pandemi

10 September 2020   16:10 Diperbarui: 10 September 2020   16:15 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi tidak usah terlalu kecewa. Yang kemarin itu masih tahap awal dari rangkaian Pilkada. Jadi bagi yang ketinggalan masih ada proses selanjutnya yang pasti akan menghadirkan massa yang lebih banyak lagi.

Berdasarkan hasil obrolan lepas saya pada salah satu tim sukses, masih akan ada lagi pengumpulan massa yang lebih besar dalam waktu dekat. Di antaranya adalah penentuan nomor urut calon. Menurut pemaparan optimis tim sukses tersebut kemungkinan yang hadir akan dua kali lipat dari waktu pendaftaran.

Yang lebih hebat lagi pada saat penentuan nomor urut tersebut, semua pendukung calon akan datang pada hari yang bersamaan. Tidak dibagi dalam hari yang berbeda. Bisa dibayangkan ramainya nanti.

Jadi bagi yang kemarin ketinggalan, masih ada kesempatan untuk ikut dalam pesta rakyat tersebut. Kalau berdasarkan jadwal, rencananya penetapan nomor urut itu akan berlangsung tanggal 24 September mendatang. Catat ya.

By the way, saya jadi ingat sama si Udin, bocah 10 tahun di kampung saya. Beberapa hari ini saya sering lihat menatap bengong dari balik tembok rumahnya. Mungkin dia rindu bermain dengan teman-temannya karena 5 bulan ini harus di rumah saja. Saya kasihan sekaligus kagum dengan si Udin yang bisa melawan kebosanan dan dorongan kekanak-kanakannya untuk keluar rumah dan mengutamakan keselamatan.

Saya jadi terpikir untuk mengajak si Udin ikut rangkaian kegiatan pilkada itu. Toh kemarin juga ada banyak kok anak-anak yang ikut serta. Ini bisa jadi hiburan agar si Udin tidak terlalu bosan di rumah.

Atau kalau beruntung, si Udin bisa terinspirasi oleh para pelaku politik dengan mengamati langsung contoh aksi nyata mereka. Dia sambil belajar bagaimana beratnya pengorbanan yang harus dilalui untuk menjadi pemimpin.

Saya yakin orang tuanya juga tidak akan melarang. Ini kan adalah momen bersejarah. Dan sekali lagi yang hadir adalah tokoh-tokoh paling berpengaruh.

Betul. Si Udin pasti sangat gembira. Inilah penawar yang selama ini ditunggu-tunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun