Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0

1 Februari 2019   10:59 Diperbarui: 1 Februari 2019   11:21 45786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reolusi industri 4.0 mendorong perubahan pola pikir dalam kegiatan ekonomi yag berorientasi pada teknologi dan network.

 

Gambaran tersebut menguatka prediksi yang disampaikan oleh Menteri Perancanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro dalam Seminar Expanding Social Security Coverage in The Discruptive Economy Era di Nusadua, Bali, Selasa (6/2/2018), dengan mengutip Mckinsey, dia mengatakan feomena tersebut sudah terjadi pada sejumlah sektor bisnis. 

Prediksi tersebut bukan tanpa alasan melihat kualitas Sumber Daya Manusia yang  Tingkat pendidikan angkatan kerjanya masih relatif rendah. 

Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Hal tersebut menyebabkan gagalnya SDM Indonesia dalam persaingan global di Era Revolusi Industri 4.0 Terutama dalam Penyerapan tenaga kerja.

 

Lahirnya pergeseran tenaga kerja manusia ke arah digitalisasi merupakan bentuk tantangan yang perlu direspon oleh para mahasiswa. Bagaimana mahasiswa mampu menjaga stabilitas perekonomian Indonesia, terutama kalangan menengah kebawah yang berpotensi tidak dapat mengimbangi karakteristik Peerekonomian di era Revolusi Industri 4.0. Selalu ada dua sisi pada setiap inisiatif baru. 

Beberapa orang melihat ini sebagai peluang bagi Indonesia untuk menumbuhkan ekonomi lebih jauh, tetapi yang lain melihat ini sebagai ancaman di mana Indonesia dapat kehilangan daya saingnya di pasar regional. 

Hal ini tentu saja akan menambah beban masalah lokal maupun nasional. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi industri juga diikuti dengan implikasi seperti kompetisi manusia vs mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi.

 

Pakar Inovasi Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Fithra Faishal Hastadi mengungkapkan, kondisi permasalahan utama yang paling krusial dalam menghadapi industri 4.0 saat ini adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun