Mohon tunggu...
Ahmad Noven Friyandi
Ahmad Noven Friyandi Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

- Akidah dan Filsafat. Univ. Al-Azhar Kairo - Penikmat musik

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Hal yang Dapat Membuat Lagu Jadi Kehilangan Penikmat dan Solusi Sufi untuk Kontroversi Lagu

6 April 2020   11:55 Diperbarui: 6 April 2020   12:23 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emosi yang saya tangkap dari lagu Aisyah adalah sebuah ekspresi kecemburuan seseorang akibat menyaksikan kisah cinta sepasang kekasih. Bertepatan dengan bermunculannya orang-orang yang mengatakan bahwa penyebutan kata "Aisyah" di lagu itu harusnya "Sayyidah Aisyah" atau "Siti Aisyah" dengan alasan bertentangan dengan etika agama Islam.

Reaksi kontroversi lagu Aisyah, muncul lagu baru dari Syahla yang berjudul Siti Khadijah. Di lagu itu penulis mempertimbangkan penyebutan "Khadijah" dengan memakai "Sayyidah" atau "Siti". 

Melihat sisi negatif dari fenomena kontroversi lagu Aisyah. Lagu Aisyah yang berhasil jadi trending nomor 1 di Youtube Indonesia akan kekurangan peluang untuk dinikmati pendengar hanya karena orang-orang lebih fokus menalar dari pada menghayati lagunya.

Meskipun begitu, ternyata sisi positif dari menalar lagu Aiysah yaitu orang-orang jadi lebih menyelidiki tentang siapa itu Aisyah. Yang belum tahu, akhirnya jadi tahu bahwa pemanggilan Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah semestinya menggunakan Sayyidah/Siti dalam etika agama Islam.

Pertanyaan baru yang muncul adalah, jika berfilsafat dipakai dalam rangka menemukan realitas, apakah kita bisa menemukan realitas ketika memfilsafati lirik lagu, puisi, novel ataupun karya seni lainnya ?

Padahal bisa saja orang-orang salah paham terhadap simbol-simbol yang ada pada lirik lagu, latar belakang lagu diciptakan, dan  kepada siapa lagu itu ditujukan. Sebelum menemukan jawabannya dari pencipta lagu, paling tidak dia hanya akan menemukan pengetahuan-pengetahuan yang bersifat praduga.

Reaksi bernalar yang dilakukan orang-orang terhadap lagu kemudian membuat para penulis lagu enggan menggunakan nama tokoh yang populer, seperti nama "Bento" di lagu Bento dari Iwan Fals, nama "Sephia" di lagu Sephia dari Sheila On 7,  nama "Sally" di lagu Sally dari Peterpan. Dengan tujuan agar tidak menyinggung pihak mana pun. Walaupun jika dinalar lagi, nama-nama itu masih bisa dikaitkan dengan pihak terntentu. Seperti nama "Bento" dalam lagu Iwan Fals yang dikait-kaitkan dengan anak Presiden RI ke-2 (Soeharto).

Kontroversi lagu kerap kali membuat musisi harus berurusan dengan aparat kepolisian. Seperti Iwan Fals yang diciduk saat konser di Gedung Olahraga, Pekanbaru, Riau, April 1984, dalam rangka membantu anak-anak muda menggalang dana. Saat itu dia membawakan lagu Demokrasi Nasi, sebuah lagu yang berkisah tentang anak seorang menteri yang membuat onar, menembak sampai mati tapi tidak disanksi. Dan masih banyak lagi tragedi serupa yang dialami Iwan Fals yang bisa didapati di internet dan majalah.

Upaya menemukan realitas dalam karya seni bisa dibilang upaya yang keliru dan kerap kali menimbulkan kontroversi. Seperti kontroversinya novel Aulad Haratina karya Naguib Mahfouz (seorang sastrawan kebanggaan Mesir, wafat pada tahun 2006) yang mengantarkannya pada peraihan nobel. Dua orang yang fanatik terhadap agama memurtadkan Naguib Mahfouz dan mencoba untuk membunuh Naguib Mahfouz dengan menikam dibagian leher yang akhirnya dua orang itu gagal dalam upayanya.

Dalam novel itu, Naguib Mahfouz menceritakan tokoh Adham si kulit hitam yang dikira orang-orang itu adalah Nabi Adam AS. Dia juga menceritakan tokoh Jabal yang dikira orang-orang itu adalah nabi Musa AS dan Qosim yang dikira orang-orang itu adalah Nabi Muhammad SAW. Dia juga menceritakan Gabalawi yang ingin membunuh Arafah yang dikira orang-orang itu adalah kisah seseorang yang ingin membunuh tuhan.

Adham yang dikira orang-orang adalah Nabi Adam AS., diceritakan sebagai anak tuhan alias anak dari Gabalawi. Hal itu membuat Naguib Mahfouz dituduh telah mencederai kisah nabi Adam AS yang diajarkan agama Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun