Baca juga : Resensi Novel Dunia Sophie
Pandangan Socrates mengenai kemampuan membedakan benar dan salah berbeda dengan pandangan Kaum Sofis yang menganggap bahwa kemampuan itu tidak terletak pada akal, melainkan pada kehendak pribadi. Hal itu membuat Kaum Sofis dapat seenaknya menentukan kebaikan dan keburukannya sendiri sehingga dapat merugikan orang lain. Hal itu juga yang membuat Kaum Sofis dihinakan disetiap pembelajaran filsafat.
Dalam hal ini Jostein Gaarder ( penulis Dunia Sophie ) menyajikan pembahasan seputar "apa takaran baik dan buruk ?" dalam pandangan Socrates dan Kaum Sofis.
Jika Ilmu Akhlak Nazhoriy ( teoritis ) lebih kepada kajian filosofis, Ilmu akhlak 'Amaliy ( praktis ) memberikan rambu-rambu tentang apa yang selayaknya manusia terapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Ilmu Akhlak 'Amaliy ( Praktis ) membahas seputar penerapan praktis yang sepatutnya diterapkan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Seperti, jujur, ikhlas, amanah, setia, berani, adil, kasih sayang, dsb.
Dalam  Nanti & Kembali, bentuk kesetiaan diperlihatkan ketika Kartono berjuang untuk menghentikan pembunuhan Presiden Indonesia yang sedang berkunjung ke Mesir pada tahun 1955 oleh kelompok komunis yang ada di Mesir.
Baca juga : Reseni Novel Nanti & Kembali
Kartono sampai harus menyamar sebagai seorang komunis untuk dapat masuk ke kelompok komunis Mesir itu lalu membebaskan kedua temannya yang sedang ditangkap oleh kelompok komunis Mesir itu.Â
Namun nahasnya, Kartono malah dikabarkan di surat kabar Mesir bahwa dia telah membunuh pria Mesir yang ingin menyelamatkan Presiden Indonesia dan didugan merupakan anggota dari organisasi terlarang Indonesia. Dengan begitu, dia dihukum mati oleh pihak kepolisian Mesir, Kartono pun dikenal sebagai pengkhianat bangsa.
Dampak dari bentuk kesetiaan Kartono digambarkan dalam bentuk pencemaran nama baiknya yaitu sebagai pengkhianat bangsa yang bagi saya merupakan sebuah amanat kepada kita untuk tetap ikhlas melakukan segala bentuk kebaikan walau kita harus terlihat hina sekalipun di mata manusia, akan tetapi tetap mulia di mata Allah SWT,. dan di mata orang-orang yang terus mencari dan mau menerima kebenaran.
Jika dengan Ilmu Akhlak 'Amaliy ( praktis ) tidak dapat membuat seseorang mengantisipasi perilakunya agar tidak melakukan kesalahan yang dapat membuat mereka menyesal dikemudian hari.