Mohon tunggu...
Ahmad Noven Friyandi
Ahmad Noven Friyandi Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

- Akidah dan Filsafat. Univ. Al-Azhar Kairo - Penikmat musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Resensi Novel Kala

21 Januari 2020   00:39 Diperbarui: 12 Maret 2020   18:52 11014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover KALA cetakan pertama (2017)

Judul                        : KALA

Penulis                    : Steffani Bella dan Syahid Muhammad

Penerbit                  : Gradien Mediatama

Cetakan                   : Pertama

Tebal Halaman    : 347

Tahun Terbit        : 2017

Kala adalah novel yang berkisah seputar hubungan asmara sepasang kekasih. 

Saka, pria yang mempunyai hobi fotografi dan pekerjaan sebagai freelancer. Saka yang awalnya memiliki sifat tidak gampang terbuka dengan orang lain menjadi lebih terbuka setelah bertemu dengan Lara. Lara, wanita yang mempunyai hobi menulis dan juga bekerja di perusahan penerbit ini memiliki pengalaman pahit yang terobati  setelah bertemu Saka untuk pertama kalinya.

Setelah mereka memutuskan untuk terus bersama selamanya, ternyata untuk mempertahankan hubungan mereka tidak mudah. Hingga mereka memilih untuk berpisah karena takut saling melukai satu sama lain. 

Akan tetapi, potongan kenangan indah yang telah terekam di memori mereka kerap saja muncul sehingga membuat mereka harus kembali menjalin hubungan.

Untuk mengetahui bagaimana persis ceritanya silakan baca dan nikmati karangan Steffani Bella (hujanmimpi) dan Syahid Muhammad (eleftheriawords) ini.

Yang unik dari novel ini yaitu, saya merasa telah membaca curahan hati dua orang sekaligus dalam satu kisah yang mana kedua orang itu benar-benar jujur dengan perasaannya masing-masing. 

Di sebagian part Saka mencurahkan perasaannya, dan di sebagian lagi Lara juga mencurahkan perasaannya. Yang membuat saya bingung adalah, bagaimana cara kedua penulis menuangkan dua feeling pada satu ide ? Apa mungkin kisah Saka dan Lara adalah pengalaman pribadi dari kedua penulisnya ?

Novel ini kaya akan diksi yang indah dan ramah, alurnya tidak rumit, dan kebanyakan konflik yang ditemukan adalah konflik batin.

Penulis telah berhasil membuat saya yang jomblo sejak lahir ini jadi mengerti permasalahan yang biasa ditemukan dalam sebuah hubungan asmara.

Pada awalnya mereka yang menjalin hubungan tahu bahwa perbedaan diciptakan untuk saling menyempurnakan, akan tetapi mereka bisa saja lupa akan hal itu lantaran mereka terlalu sibuk mendahulukan ego masing-masing yang dapat berujung pada putusnya hubungan mereka. 

Putusnya hubungan itu bisa saja abadi dan bisa saja kembali terjalin setelah proses upaya saling memahami satu sama lain.

Terakhir disunting : 20 Jan 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun