Yang unik dari novel ini yaitu, saya merasa telah membaca curahan hati dua orang sekaligus dalam satu kisah yang mana kedua orang itu benar-benar jujur dengan perasaannya masing-masing.Â
Di sebagian part Saka mencurahkan perasaannya, dan di sebagian lagi Lara juga mencurahkan perasaannya. Yang membuat saya bingung adalah, bagaimana cara kedua penulis menuangkan dua feeling pada satu ide ? Apa mungkin kisah Saka dan Lara adalah pengalaman pribadi dari kedua penulisnya ?
Novel ini kaya akan diksi yang indah dan ramah, alurnya tidak rumit, dan kebanyakan konflik yang ditemukan adalah konflik batin.
Penulis telah berhasil membuat saya yang jomblo sejak lahir ini jadi mengerti permasalahan yang biasa ditemukan dalam sebuah hubungan asmara.
Pada awalnya mereka yang menjalin hubungan tahu bahwa perbedaan diciptakan untuk saling menyempurnakan, akan tetapi mereka bisa saja lupa akan hal itu lantaran mereka terlalu sibuk mendahulukan ego masing-masing yang dapat berujung pada putusnya hubungan mereka.Â
Putusnya hubungan itu bisa saja abadi dan bisa saja kembali terjalin setelah proses upaya saling memahami satu sama lain.
Terakhir disunting : 20 Jan 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H