Mohon tunggu...
Ahmad Nawawi
Ahmad Nawawi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Matematika IPB University

Saya adalah mahasiswa yang sangat gemar menulis dan tentunya pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Konflik Kerja-Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga pada Keluarga dengan Anggota Handicap di Pedesaan

26 Mei 2023   15:44 Diperbarui: 26 Mei 2023   15:51 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perempuan juga dapat menjadi penjaga kesehatan bagi anggota keluarga yang memiliki kecacatan atau handicap. Mereka dapat membantu memantau kondisi kesehatan anggota keluarga mereka dan memberikan perawatan medis yang dibutuhkan. Dalam situasi keluarga yang memiliki anggota yang memiliki kecacatan atau handicap, perempuan seringkali harus mengambil peran penting dalam menyediakan perawatan dan dukungan. Namun, penting bagi keluarga untuk membagi tanggung jawab dan memberikan dukungan emosional dan praktis kepada semua anggota keluarga. (Andriati 2004).

Solusi narasumber dalam menghadapi konflik kerja-keluarga pada keluarga dengan anggota handicap

Konflik kerja-keluarga pada keluarga dengan anggota handicap bisa menjadi sulit diatasi, namun ada beberapa solusi yang dapat membantu mengatasinya seperti komunikasi yang terbuka dan jujur antara anggota keluarga. Komunikasi yang baik sangat penting dalam situasi ini. Selalu berbicara dengan terbuka dan jujur dengan anggota keluarga lainnya tentang kebutuhan anggota keluarga yang memiliki cacat dan kesulitan yang dihadapi oleh keluarga. Jangan biarkan masalah terpendam karena hal ini bisa membuat konflik semakin parah (Puspitawati et al. 2011). Anggota keluarga yang tidak memiliki cacat perlu memahami kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh anggota keluarga yang memiliki cacat. Bersikap empati dan memberikan dukungan yang diperlukan dapat membantu mengurangi ketegangan dan memperbaiki hubungan keluarga. 

Selain itu, keluarga harus memperhitungkan kebutuhan anggota keluarga yang memiliki cacat dalam mengatur jadwal kegiatan keluarga. Hal ini dapat membantu menghindari situasi yang tidak nyaman dan tidak mengganggu kesejahteraan anggota keluarga yang memiliki cacat. Setiap anggota keluarga perlu memainkan peran yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Anggota keluarga yang lebih mampu dapat membantu anggota keluarga yang cacat dalam melakukan tugas sehari-hari. Peran yang diterima oleh setiap anggota keluarga harus adil dan seimbang. Kadang-kadang keluarga perlu mencari bantuan dari luar untuk mengatasi konflik dan kesulitan yang dihadapi. Keluarga dapat mencari dukungan dari kelompok-kelompok yang peduli dengan masalah cacat, atau bahkan meminta bantuan dari ahli terkait masalah cacat (Khan dan Aftab 2013).

Simpulan

Keluarga dengan anggota handicap di pedesaan menghadapi berbagai tantangan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, terutama bagi perempuan yang seringkali harus menjalankan peran ganda sebagai pengasuh anak dan anggota keluarga dengan kecacatan atau handicap, sementara juga bekerja untuk mendukung pemenuhan kebutuhan keluarga. Tantangan tersebut meliputi keterbatasan waktu, keterbatasan akses terhadap fasilitas penunjang pekerjaan, serta kurangnya dukungan dari masyarakat sekitar. Namun, perempuan juga memiliki peran penting dalam membantu anggota keluarga dengan kecacatan atau handicap, seperti sebagai penyedia perawatan, pemberi dukungan emosional, dan pelatih keterampilan. Untuk mengatasi konflik kerja-keluarga pada keluarga dengan anggota handicap di pedesaan, solusi yang dapat dilakukan adalah melibatkan semua anggota keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan tugas-tugas keluarga, serta meningkatkan dukungan sosial dan akses terhadap fasilitas penunjang pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun