Perempuan juga dapat menjadi penjaga kesehatan bagi anggota keluarga yang memiliki kecacatan atau handicap. Mereka dapat membantu memantau kondisi kesehatan anggota keluarga mereka dan memberikan perawatan medis yang dibutuhkan. Dalam situasi keluarga yang memiliki anggota yang memiliki kecacatan atau handicap, perempuan seringkali harus mengambil peran penting dalam menyediakan perawatan dan dukungan. Namun, penting bagi keluarga untuk membagi tanggung jawab dan memberikan dukungan emosional dan praktis kepada semua anggota keluarga. (Andriati 2004).
Solusi narasumber dalam menghadapi konflik kerja-keluarga pada keluarga dengan anggota handicap
Konflik kerja-keluarga pada keluarga dengan anggota handicap bisa menjadi sulit diatasi, namun ada beberapa solusi yang dapat membantu mengatasinya seperti komunikasi yang terbuka dan jujur antara anggota keluarga. Komunikasi yang baik sangat penting dalam situasi ini. Selalu berbicara dengan terbuka dan jujur dengan anggota keluarga lainnya tentang kebutuhan anggota keluarga yang memiliki cacat dan kesulitan yang dihadapi oleh keluarga. Jangan biarkan masalah terpendam karena hal ini bisa membuat konflik semakin parah (Puspitawati et al. 2011). Anggota keluarga yang tidak memiliki cacat perlu memahami kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh anggota keluarga yang memiliki cacat. Bersikap empati dan memberikan dukungan yang diperlukan dapat membantu mengurangi ketegangan dan memperbaiki hubungan keluarga.Â
Selain itu, keluarga harus memperhitungkan kebutuhan anggota keluarga yang memiliki cacat dalam mengatur jadwal kegiatan keluarga. Hal ini dapat membantu menghindari situasi yang tidak nyaman dan tidak mengganggu kesejahteraan anggota keluarga yang memiliki cacat. Setiap anggota keluarga perlu memainkan peran yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Anggota keluarga yang lebih mampu dapat membantu anggota keluarga yang cacat dalam melakukan tugas sehari-hari. Peran yang diterima oleh setiap anggota keluarga harus adil dan seimbang. Kadang-kadang keluarga perlu mencari bantuan dari luar untuk mengatasi konflik dan kesulitan yang dihadapi. Keluarga dapat mencari dukungan dari kelompok-kelompok yang peduli dengan masalah cacat, atau bahkan meminta bantuan dari ahli terkait masalah cacat (Khan dan Aftab 2013).
Simpulan
Keluarga dengan anggota handicap di pedesaan menghadapi berbagai tantangan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, terutama bagi perempuan yang seringkali harus menjalankan peran ganda sebagai pengasuh anak dan anggota keluarga dengan kecacatan atau handicap, sementara juga bekerja untuk mendukung pemenuhan kebutuhan keluarga. Tantangan tersebut meliputi keterbatasan waktu, keterbatasan akses terhadap fasilitas penunjang pekerjaan, serta kurangnya dukungan dari masyarakat sekitar. Namun, perempuan juga memiliki peran penting dalam membantu anggota keluarga dengan kecacatan atau handicap, seperti sebagai penyedia perawatan, pemberi dukungan emosional, dan pelatih keterampilan. Untuk mengatasi konflik kerja-keluarga pada keluarga dengan anggota handicap di pedesaan, solusi yang dapat dilakukan adalah melibatkan semua anggota keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan tugas-tugas keluarga, serta meningkatkan dukungan sosial dan akses terhadap fasilitas penunjang pekerjaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H