Mohon tunggu...
Ahmad Muzakki Jamain
Ahmad Muzakki Jamain Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu Ada Kebaikan dalam Setiap Moment

Kejernihan berfikir seperti mata air pengunungan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengawasan Partisipatif ala Ngopi di Lapau

21 November 2018   17:24 Diperbarui: 21 November 2018   17:28 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan memakai Peci Nasional, kain sarung disandung di bahu. Riki Minarsah melakukan diskusi dengan masyarakat. Mengambil tempat di kadai atau lapau tempat minum masyarakat sekitar Jorong atau kampung. Cerita mengalir dan tanya jawab mengalir seiring kepulan kopi yang mulai mendingin.

Minum dulu kopinyo Pak, Mak, Da, Kawan. Ini bukan suap untuk menjadi anggota dewan. Canda seorang anak muda yang saat ini sebagai Pengawas Nagari/Desa. Ceritapun mengalir bagaimana menjadikan Pemilu 2019 serentak antara pemilihan calon legislatif dan Presiden berjalan damai, berdaulat. Termasuk soal Daftar Pemilih Tetap yang sampai saat ini belum final.

Tanpa partisipatif dari masyarakat dan pendekatan kultural. Maka pemilu menjadi jauh dan berjarak dari pemegang kedaulatan yaitu masyarakat. Sedangkan penyelenggara adalah pemegang amanah dari masyarakat untuk menjalankan tugas negara.

Kata mamak kepala suku Chaniago. Negara ini ibarat baju yang kita pakai. Tenunan berasal dari benang kepercayaan masyarakat. Sedangkan tubuh ini adalah anak bangsa yang terus berganti seperti sel. Sedangkan jiwanya adalah muslim. Sebab bernegara bagi masyarakat minang telah tuntas.

dokpri
dokpri
Tinggal setiap orang mengisi dengan kemampuan masing-masing. Berperan sesuai dengan tanggungjawab masing-masing. Kalau ada yang melanggar maka mesti dihukum pidana atau perdata. Termasuk dihukum secara adat.

Mari Ngopi dari hasil kebun masyarakat, diolah dengan cara sederhana, dan di sajikan dengan tulus oleh pemilik kedai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun